Mungkin pepatah yang bilang kalau rumput tetangga akan terlihat lebih hijau tuh benar adanya. Seringkali aku beranggapan bahwa keluarga yang memiliki penghasilan bulanan itu enak. Mereka tinggal membagi-bagi penghasilan bulanan nya sesuai dengan pengeluaran rutin saja, simpel kan. Walau kenyataannya tidak sesimpel itu juga,  tapi menurutku, keluhan mereka soal ' tanggal tua' itu ya berarti salah sendiri karena tidak pandai mengatur keuangan nya.

Ini jelas berbeda jika kita tidak memiliki penghasilan bulanan dan hanya bertumpu pada penghasilan harian saja, tapi tetap harus membayar semua pengeluaran bulanan rutin, seperti keluarga ku ini misalnya. Keluarga kecil yang kami bangun sejak 9 tahun yang lalu ini, hanya bertumpu pada keuntungan harian yang didapat si ayah dari berjualan makanan kecil di sekolah sekolah, tapi pengeluaran rutin bulanan seperti sewa rumah, listrik, spp sekolah anak dan lain lain tetap menjadi kewajiban bulanan yang harus kami tunaikan.

Ini sangat sangat tidak mudah, ditambah lagi kami pun harus memiliki tabungan untuk menghadapi 'masa paceklik', yaitu masa dimana si ayah tidak bisa dagang karena sekolah tempatnya dagang libur, kalau cuma libur sehari atau dua hari karena tanggal merah sih wajar, tapi kalau sudah memasuki masa libur panjang ini yang tentu harus kami persiapkan dari jauh jauh hari.

Jujur, dulu aku sering mengeluhkan hal ini, tapi seiring berjalan nya waktu, aku pun semakin sadar kalau mengeluh tuh tidak ada untungnya. Aku pun menemukan beberapa trik khusus untuk menyiasati masalah keuangan keluarga kami ini. Trik menyiasati pengeluaran bulanan bagi kami yang berpenghasilan harian, nah berikut diantaranya,

Kami sudah memiliki hitung hitungan tersendiri soal ini. Jadi yang tadinya merupakan pengeluaran bulanan, kami bagi menjadi pengeluaran harian, misalnya saja untuk sewa rumah Rp 600.000,- per bulan, maka itu berarti sama dengan Rp 20.000 per hari bagi kami.

2. Pakai sistem dompet bersekat

Sistem ini tidak jauh berbeda dengan sistem amplop yang terkenal itu, Hanya saja demi penghematan amplop, aku sih lebih memilih memakai sistem ini. Kebetulan aku memang memiliki dompet dengan sekat sekat banyak  yang agak besar, dompet ini pun akhirnya aku modifikasi sedikit dengan menambahkan label label pos pengeluaran nya. Setiap harinya kami akan 'membayar' pengeluaran bulanan kami kesitu.

3. Disiplin 

Mau tidak mau kami memang dituntut untuk disiplin tingkat tinggi, karena tidak 'membayar' satu hari saja tentu akan sangat berpengaruh pada jumlah total di masa pembayaran nanti nya.
Lalu, Bagaimana kalau pada satu hari kami sedang tidak ada uang ?? Yah namanya juga dagang, adakalanya rame ada waktunya juga sepi, nah saat kami tidak ada cukup uang untuk 'membayar' , Maka kami sepakat menganggap nya sebagai hutang yang harus dibayarkan esok hari nya. 'Hutang' ini tentu membuat si ayah jadi lebih bersemangat keesokan harinya

4. Jalani saja, stop mengeluh

Percayalah rejeki tidak akan tertukar karena sudah ada yang mengatur. Allah itu selalu memberikan rejeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kita tapi bukan gaya hidup. Jadi kalau kita merasa kurang, mungkin justru gaya hidup kita yang harus dirubah. Setiap orang itu sudah ada jatah rejekinya masing masing.

5. Jangan lupa nabung

Diawal aku udah cerita soal ' masa paceklik' kami kan ?! masa dimana si ayah tidak dagang karena sekolah sekolah  tempatnya berjualan libur. Nah agar kami tetap bisa melanjutkan kehidupan seperti biasa, kami jelas harus memiliki persiapan, Apalagi kalau bukan tabungan.

beberapa waktu yang lalu kami masih memakai sistem celengan. Jadi kami mencoba mendisiplinkan diri nyelengin uang koin yang didapat si ayah tiap hari nya. jumlahnya tentu tidak pasti, pokoknya koin aja gitu. Koin pecahan seribu dan lima ratus yang didapat si ayah setiap harinya akan menjadi 'jatah celengan' kami. Walaupun hanya koin saja tapi kadang lumayan banyak juga loh. Koin koin ini kami pisah kedalam dua celengan yang kami buat sendiri dari bekas toples sosis, dan Nantinya akan kami buka saat masa paceklik itu tiba.


Cara seperti ini terpaksa kami pakai karena lokasi rumah kami yang agak jauh dengan bank. Pernah suatu waktu mencoba menyetorkan tabungan kami itu ke Bank, tapi jadi tidak efektif karena ongkos yang kami keluarkan justru lebih besar dibanding jumlah tabungan yang kami setorkan. Belum lagi waktu yang seharusnya bisa kami pakai untuk mencari tambahan penghasilan juga harus terbuang sia sia karena antrian di bank yang cukup panjang.

Alhamdulillah itu adalah masalah dulu, karna untuk urusan tabung menabung ini sekarang tidak lagi menjadi masalah untuk kami, sebab sudah ada  produk tabungan online dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati atau lebih dikenal dengan sebutan Sahabat UKM, yang amat memudahkan para UKM seperti kami ini. Apalagi kalau bukan SOBATKU, Simpanan Online Sahabatku.


SOBATKU merupakan tabungan online berbasis aplikasi yang memungkinkan kita untuk membuka tabungan cukup dengan smartphone kita. Ini serius. Kita tidak perlu berlama lama antri di CS Bank untuk sekedar membuka rekening. Kita hanya perlu mendownload aplikasi nya di google play atau app store saja secara gratis. Aplikasi SOBATKU ini juga cukup ringan di smartphone jadi tidak akan membuat handphone kita nge hang. Selanjutnya, kita bisa langsung mengisi form yang berkaitan dengan data diri serta mengupload foto diri dan KTP tentunya. Maka kita pun sudah langsung memiliki rekening di SOBATKU dan otomatis sudah bisa menikmati semua layanannya.


Mudahnya, nomor handphone yang kita gunakan itu lah yang menjadi nomor rekening kita. Jadi kita tidak perlu menghapal no rekening panjang yang asing di telinga kita lagi.
Buatku yang pelupa, ini jelas amat membantu, tak ada lagi deh istilah "salah kasih no rekening " untuk fee tulisan. Siapa sih yang tidak hapal no handphone sendiri...??!! Hihihi

SOBATKU dikembangkan untuk menjawab perkembangan financial technology ( fintech ) dengan berbagai fitur nabung dan transaksi yang mudah, gratis, dan praktis. Sesuai dengan misi KSP Sahabat Mitra Sejati atau Sahabat UKM, SOBATKU memang dirancang untuk mendukung kemajuan para UKM di Indonesia. Selain kemudahan dalam pembuatan rekening nya tadi, SOBATKU juga memanjakan nasabahnya saat akan bertransaksi, baik itu menabung, tarik tunai, transfer ataupun melakukan pembayaran rutin nya.





 Untuk menabung di SOBATKU, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, berikut diantaranya...

1. Setoran tunai di alfamart atau alfamidi

 kita bisa langsung saja mengajukan permintaan setoran tunai kita melalui " Top Up Loket Sahabat" pada kasir. Sebutkan juga nomor rekening SOBATKU atau nomor handphone kita serta nominal setoran nya juga. Maka petugas kasir akan memproses permintaan kita. Walaupun nantinya kita juga akan menerima notifikasi melalui email, tapi biar lebih tenang, tidak ada salahnya kalau kita juga mengecek saldo SOBATKU melalui aplikasi di smartphone kita.

2. Melalui Teman
Kita bisa menabung di SOBATKU melalui teman dengan cara memberikan dana tunai pada teman yang memiliki tabungan di bank manapun, baik itu di SOBATKU juga atau di bank konvensional lainnya. Nantinya temen kita tersebut bisa langsung melakukan transfer ke rekening SOBATKU milik kita.
Untuk urusan transfer mentransfer ini no rekening kita adalah no virtual akun yang ada di profil akun SOBATKU kita, ga jauh beda sama no rekening kita kok... Hanya ada tambahan 4 digit angka di depannya... Misalnya seperti punyaku hanya ada tambahan 8234 didepan no handphone ku. No handphone ku yang terdaftar di SOBATKU adalah 08380675****, Jadi no virtual akun ku adalah 823408380675****. Gampang diingat kan... ??!!
Nah untuk teman yang memiliki rekening di bank lain, jangan lupa memasukkan kode bank Sahabat Sampoerna yaitu 523 saat akan melakukan transfer ke rekening SOBATKU kita.

3. Setoran Tunai melalui Cabang Sahabat UKM
Kalau sempet kita juga bisa langsung menyetorkan tabungan kita di teller teller cabang sahabat UKM. Untuk info lokasi cabang nya bisa kita dapat di website resmi Sahabat UKM http://www.sahabat-UKM.com/jaringan-kantor/ .