Selalu berusaha mensyukuri apa yang telah dianugrahkan oleh-Nya pada kita adalah salah satu cara terbaik untuk dapat menjalani takdir hidup dengan lebih tenang. Aku sih percaya setiap individu tuh memiliki takdir baik nya masing-masing, hanya saja seringkali kita tidak bisa melihat ‘jalan’ kearah takdir baik tersebut, sehingga yang terlihat adalah takdir buruknya saja.
Jalan menuju takdir baik itu seolah tertutup oleh rasa kurang bersyukur yang tak jarang ada dalam pikiran. Aku katakan demikian karena dari rasa kurang bersyukur itu, kita seringkali meremehkan hal-hal tertentu yang sebenarnya jika kita syukuri justru bisa menjadi potensi terpendam yang dapat kita kembangkan demi menuju kearah takdir baik tadi.
Makna inilah yang aku tangkap saat menghadiri Blogger Gathering bersama Sembutopia di Javanegra Gourmet Atalier, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Acara yang dihelat dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional tersebut, bertujuan untuk kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih dapat bersyukur atas semua kekayaan alam serta kearifan lokal yang kita miliki.
Sembutopia yang digawangi oleh Bapak Kafi Kurnia tersebut seolah ingin membuka jalan kita kearah takdir baik masyarkat Indonesia dari hal-hal terkecil yang mungkin saja kita anggap sebagai suatu hal yang remeh temeh. Pada dasarnya Indonesia adalah negara yang kaya dari semua elemennya, baik itu kaya akan sumber daya alam, kaya akan keanekaragaman budaya maupun kaya akan kearifan lokal serta kulinernya.
Sayangnya seluruh kekayaan itu belum berhasil membawa Indonesia berjaya karena kita sebagai warga negara nya masih saja kurang bersyukur dan meremehkan kekayaan terpendam itu sendiri.
Sebut saja ikan asin misalnya, mendengar namanya tentu kita tidak akan pernah menyangka kalau makanan ini bisa saja membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Penganan ikan yang diawetkan dengan garam ini terbilang melimpah ruah di Indonesia karena struktur alam kita yang memang merupakan negara kepulauan.
Melimpah ruahnya ikan asin tersebut lah yang pada akhirnya membuat ikan asin menjadi penganan ‘biasa’ bagi masyarakat Indonesia. Padahal saat ini, di luar negri ikan asin telah menjadi bumbu penghasil rasa umami yang membuat hidangan menjadi gurih dan lezat.
Sejak abad ke-9 dan ke-10 di berbagai prasasti juga ditemukan bukti-bukti tentang adanya industri ikan asin serta industri pembuatan garam yang menjadi bukti sejarah bagaimana nenek moyang kita secara naluriah mengembangkan sebuah “kearifan lokal”.
Kearifan lokal tersebut terbentuk karena mereka berhasil memanfaatkan nilai geografis kita yang berupa kepulauan dan kaya dengan hasil ikan-ikan, lalu memadukannya dengan keahlian mengawetkan ikan dengan pengembangan industri garam, sehingga menjadi sebuah kekayaan kuliner dan budaya yang sangat luar biasa.
JIka dirangkai menjadi satu antara kebutuhan masyarakat di luar negri terhadap ikan asin sebagai bumbu penghasil rasa umami tadi dengan melimpah ruahnya ikan asin di Indonesia, maka akan terbentuklah gerbang menuju jalan kearah takdir baik Indonesia, Takdir Kejayaan 2020.
Indonesia 2020- Sebuah Takdir Kejayaan memiliki sejumlah makna, yang pertama adalah angka 2020 itu sendiri yang merupakan arti dari penglihatan sempurna dan yang kedua adalah tahun 2020 yang diharapkan menjadi tahun kejayaan bagi Indonesia.
Melalui momen Hari Kebangkitan Nasional ini, yuk kita sama-sama membuka mata dan mensyukuri semua yang ada disekitar kita agar kita dapat ‘menemukan’ jalan kearah takdir baik Indonesia yang lain lagi.
Saya yakin Indonesia bisa mewujudkan Takdir Kejayaan 2020, hal pertama yang kita harus lakukan adalah mengkonsumsinya di keluarga kita dahulu.
BalasHapus