Mungkin jika ada sekolah khusus dengan jurusan Ibu Rumah Tangga, para calon ibu atau mereka yang sudah berstatus sebagai ibu tidak akan merasa kesulitan lagi. Sayangnya, hingga saat ini hal tersebut masih berupa angan-angan belaka, karena pada kenyataannya belum ada sekolah khusus untuk menjadi seorang ibu itu sendiri.
Hal ini lah yang pada akhirnya membuat kita harus meraba-raba sendiri bagaimana cara menjadi seorang ibu. Paling banter kita hanya akan mengandalkan pengalaman dari ‘senior’ terdekat dalam hal ini yang tak lain adalah ibu dan mertua kita sendiri. Namun seringkali pendapat dari para ‘senior’ tersebut tidak bisa kita andalkan karena tak jarang juga terjadi perdebatan yang justru akan semakin membingungkan kita.
Seperti pengalamanku saat melalui proses relaktASI anak keduaku beberapa waktu yang lalu misalnya, Ibuku yang proASI amat mendukung sepenuhnya proses tersebut, sementara mertuaku yang katanya kasihan melihat cucu nya harus melalui masa relaktASI itu menentang habis-habisan proses ini. Aku sendiri yang notabene baru pertama kali melalui proses relaktASI ini justru semakin dibuat bingung oleh pertentangan mereka.
Demi memuaskan rasa ingin tahu ku yang begitu besar soal kebenaran prosesi relaktASI tersebut, aku pun acapkali melirik keyword-keyword khusus yang berkaitan dengan hal ini di jejaring sosial dan mesin pencari di dunia maya. Namun mengingat banyaknya berita hoax yang beredar di ranah maya itu, membuat cara ini juga belum cukup untuk memuaskan dahaga ku terhadap isu relaktASI ini.
Saat itu, aku benar-benar berharap ada ‘wadah’ khusus yang bisa membuat kita, para ibu yang sedang kebingungan ini untuk sama-sama sharing pengalaman serta pengetahuan seputar hal-hal baru yang mungkin saja kita temui dalam perjalanan menjadi ibu yang baik. Karena dengan pengalaman tersebut kita akan sedikit terbantu satu sama lain.
Ya, Perjalanan menjadi ibu ini bukanlah sekedar soal melahirkan dan membesarkan anak saja, tapi akan ada pahit, manis, asam, dan asin didalamnya yang mungkin saja harus kita lalui. Kalau aku hanya mengalami ‘drama’ pada proses relaktASI tadi, tidak menutup kemungkinan ada ibu-ibu lain diluar sana yang harus melalui masa-masa sulit lainnya, seperti Baby Blues, Bingung Puting, Penyulit persalinan maupun kendala lain.
Dan tentunya pengalaman ketika berhasil melalui masa-masa itu akan membantu ibu lain yang mengalami hal serupa untuk dapat melewatinya juga. Namun sekali lagi aku tekankan, ini hanya bisa tercapai jika kita saling sharing satu sama lain.
Bahkan berkaitan dengan hal ini pada tahun 2017 lalu Anmum pun menyelenggarakan sebuah survey khusus. Hasil dari survey tersebut adalah para ibu yang mengalami perubahan dan tantangan terutama saat pertama kali menjadi ibu seperti stress, tertekan, dan berbagai masalah kehamilan serta menyusui akan menyebabkan ibu tersebut menjadi gelisah dan membutuhkan dukungan dari orang terdekat.
Berbekal dari latar belakang tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia, Fonterra Brand melalui Anmum Indonesia pun meluncurkan Anmum #MumToMum pada 1 Agustus 2018 lalu. Anmun #MumToMum merupakan sebuah platform online penghubung digital para ibu untuk berbagi informasi, sarana diskusi, serta pembuka jalan agar dapat menemukan hal baru saat kehamilan dan menyusui.
Dalam acara yang dihelat di salah satu hotel ternama Jakarta tersebut, Rohini Behl selaku Technical Marketing Advisor, PT Fonterra Brands Indonesia, mengungkapkan harapannya agar dengan peluncuran platform digital ini akan membantu meningkatkan angka pemberian ASI Eksklusif yang masih terbilang rendah di Indonesia karena berbagai kendala yang seharusnya bisa diatasi jika para ibu ini memiliki wadah untuk saling sharing pengalaman.
Penasaran akan hal ini, aku pun mencoba langsung platform digital Anmum #MumToMum tersebut. Dan voila... Aku pun langsung jatuh hati dengan platform ini. Bagaimana tidak...?! selain situsnya yang memang amat mudah diakses, dalam platform ini kita bebas sharing pengalaman apa saja soal perjalanan menjadi ibu yang baik ala kita sendiri dan tentunya dengan gaya bahasa khas kita sendiri pula.
Meski terbilang platform baru, namun antusiasme para mum untuk menggunakan platform ini sudah amat terlihat dari banyaknya mum yang sudah sharing pengalaman mereka untuk dapat dipergunakan oleh mum lain yang mengalami hal serupa. Tentunya dengan rajin sharing pengalaman di Anmum #MumToMum ini akan ada banyak manfaat yang kita peroleh satu sama lain.
Untuk mengakses platform ini kita hanya perlu mengklik www.anmum.co.id dan langsung menuju platform #MumToMum yang ada dibagian depan halaman website resmi Anmum Indonesia tersebut. Insya Allah aku pun akan ikut juga cerita sedikit pada #MumToMum soal ‘drama’ relaktASI yang aku alami beberapa waktu yang lalu.
Lalu, bagaimana dengan mum semua...? adakah cerita perjalanan menjadi ibu yang berkesan dan wajib diketahui oleh mum lain juga...? yuk sharing bareng di Anmum #MumToMum juga, karena sedikit pengalaman yang kita share mungkin saja bermakna besar bagi para mum lain diluar sana...
Mbak aku juga belum lama tau loh ada si proses "relaktasi" kayak gini. Aku kira kalo dari awal anak udah kena sufor bakal susah lagi ngasih asi taunya ada ilmunya ya. Alhamdulillah ya sekarang ada wadah kayak MumToMum dari Anmum ini jadi bisa saling duKung sesama mums..
BalasHapusWww.inkaparamita.com
Alhamdulillah semangat relaktASI nya Mbak...semoga jadi yang terbaik untuk anaknya ya..
BalasHapusSenang dengan terobosan Anmum lewat platform Mum To Mum, jadi para Ibu bisa berbagi pengalaman atau mengajukan pertanyaan tentang kehamilan dan menyusui. Kerewn Anmum Indonesia!!
Sebagai konsumen Anmum aku bangga dan bersyukur banget Anmum membuat platform digital #MumToMum ini untuk para bumil dan busui
BalasHapusMasa menyusui sewaktu punya anak pertama juga ku alami nih..tapi karena banyak yg support akhirnya maju deh memberikan ASI eksklusif dan disusul hingga 2tahun. Kalo sekarang sih enak ya udah banyak info yg bisa kita dpt secara online, apalgi ada aplikasi persembahan AnMum ini.
BalasHapusKebanyakan ibu kalau sudah memberi anaknya susu formula jadi malas memberi ASI, padahal ASI masih dibutuhkan anak ya bunsay.
BalasHapusSkg anmum ada webnya tinggal masuk ke web semua bisa liat yah diweb itu, aq baru tau
BalasHapusYes, saling dukung sesama pejuang ASI. Eh ada tuh institut ibu profesional buat belajar jadi wanita, istri, dan ibu yang profesional.
BalasHapusAku juga gitu mba, masih banyak yg belum aku fahami saat jadi ibu
BalasHapusJadi ya aku biasanya ngeraba lewat sosmed/googling ya tapi itu lebih banyak hoax
Alhamdulillah ngerasa terbantu bgt dengan adanya platform khusus agar kita bisa saling sharing
Seneng ya masih menyusui. Boundingnya masih kuat nih.
BalasHapusMenjadi orangtua itu adalah sekolah seumur hidup. Terus belajar, terus menggali potensi. Terus berupaya menjadi lebih baik
BalasHapusKeren nih makin milenial juga smua nya bs tersambung lewat digital y, klo ada pertanyaan2 tinggal buka web nya anmum dan juga makin semangat NgASI buat baby ❤
BalasHapusSetiap ibu pasti memiliki pengalaman indah dan menantang mengasuh anak, meskipun kecil. Makanya bisa kita sebarkan pengalaman tersebut lewat digital platform kayak Anmum #MumToMum gini ya
BalasHapus