Setelah sukses menggelar event terbesar kedua di dunia, Asian Games 2018, Indonesia kembali mendapat kehormatan dengan menjadi tuan rumah perhelatan akbar yang tak kalah inspiratif, Asian Para Games 2018. Ya, aku katakan inspiratif, karena di ajang ini kita bisa menyaksikan para atlet berbakat yang memiliki keterbatasan fisik atau yang biasa kita sebut kaum difabel berprestasi layaknya orang normal.
Setelah sebelumnya pada tahun 2017 Malaysia menjadi tuan rumah, kali ini Asian Para Games 2018 akan digelar pada tanggal 6-13 Oktober 2018 dengan melombakan 18 cabang olahraga di 19 venue di Jakarta.
Sekilas soal event ini, nantinya Asian Para Games 2018 akan diikuti oleh 39 dari 41 negara peserta dengan jumlah atlet mencapai 714 orang. Setidaknya ada dua cabang olahraga yang menjadi favorit dalam event ini, yaitu renang yang akan diikuti oleh 275 atlet dari 26 negara dan tenis meja yang akan diikuti oleh 253 atlet dari 25 negara. Tak tanggung-tanggung, Asian Para Games 2018 ini telah menyediakan 568 keping emas untuk diperebutkan negara-negara peserta yang menjadi anggota Asia Paralympic Committee, termasuk Indonesia, sang tuan rumah kali ini.
Kalau melihat prestasi Indonesia di event serupa pada tahun 2017 lalu yang berhasil meraih gelar Juara umum, maka di tahun 2018 ini Indonesia optimis menargetkan peringkat kelima sebagai hasil akhirnya. Insya Allah target ini akan mudah dicapai oleh para atlet kita yang tetap semangat meski ditengah keterbatasannya masing-masing. Benar-benar suatu hal yang inspiratif buatku.
Untuk memeriahkan event inspiratif ini maka diadakan lah opening ceremony pada 6 Oktober 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. O iya sebelum opening ceremony ini, ada rangkaian touch relay Asian para Games 2018 juga loh... Acara Touch Relay ini dihelat persis satu hari sebelum opening ceremony itu, tepatnya di tanggal 5 Oktober 2018.10.11
Rangkaian acara touch relay ini dimulai dengan pengambilan api abadi di Mrapen, Grobogan, Jawa tengah pada pukul 11.00 dan api tersebut pun dibawa ke kota solo untuk kemudian di arak menuju Kantor National Paralympic Committee (NPC) of Indonesia di Jalan Ir Sutami, Kentingan.
Api yang ada di lentera itu selanjutnya diserahkan oleh Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) kepada Presiden NPC Indonesia Senny Marbun. Lentera pun kemudian diserahkan ke atlet yang akan mengikuti pertandingan di Jakarta.
Nah dalam penyelenggaraan Opening Ceremony nya pun INAPGOC tak mau kalah dengan INASGOC, konsep yang diusung dalam opening ceremony Asian Para Games 2018 merepresentasikan wajah Indonesia dengan diwarnai musik tradisional asal Indonesia. Tak tanggung-tanggung ada 50 musisi orkestra yang bergabung dalam acara Opening Ceremony tersebut dibawah arahan music director Andi Rianto, Magenta Orchestra berkolaborasi dengan beberapa musikus tradisional di Indonesia.
Bahkan dari segi desain panggungnya yang melengkung pun benar-benar merepresentasikan wajah Indonesia,melambangkan garis ekuator Indonesia atau zamrud khatulistiwa. Semua elemen arsitektur geografis kita memang mengandung lengkungan.
Kurang lebih sama dengan Opening Ceremony saat Asiang Games kemaren berlangsung, semua elemen yang ada di panggung adalah tentang Indonesia dan atletnya. Selain dari tatanan panggung dan musik, pakaian yang digunakan pun tak luput menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Terdapat 1300 pakaian daerah yang ditampilkan, 500 diantaranya merupakan hiasan kepala.
Tak sampai disitu, dalam opening ceremony ini juga dimeriahkan beberapa artis ternama diantaranya ada Raffi ahmad yang bertugas sebagai pembawa acara, Reza Rahardian, Sheryl Sheinafia, Maudy Ayunda, Lesti Kejora, Vidi Aldiano, Armand Maulana, Once Mekel, hingga Regina Poetiray sang vokalis baru Geisha.
Acara Opening Ceremony Asian Para Games ini memang tidak hanya bertujuan untuk membuat para penontonnya merasa keren atau keren banget tapi juga untuk menularkan rasa bangga pada Indonesia yang memiliki atlit-atlit luar biasa hebat meski memiliki keterbatasan fisik. Jadi yuk mari kita dukung bersama kesuksesan Asian Para games 2018 ini...
0 comments:
Posting Komentar