Bisa mewarisi bisnis keluarga memang merupakan suatu hal yang
menguntungkan, tapi bukan berarti kita harus bersedih hati saat tak ada bisnis
yang diturunkan oleh keluarga kita. Justru kondisi tersebut semestinya dapat
memaksa kita untuk berpikir keatif agar bisa berbisnis out of the box.
Semangat wirausaha untuk menjadi saudagar muda inilah yang kemudian melatar
belakangi diselenggarakannya Kelas Kreatif BUMN di Halal Park beberapa waktu
yang lalu. Ya, BNI sebagai salah satu bagian dari BUMN merasa memiliki tanggung
jawab terhadap merosotnya semangat ber-wirausaha di kalangan generasi muda
belakangan ini, hingga akhirnya mengadakan program kelas kreatif BUMN bertajuk
Aku saudagar muda di beberapa kota besar di Indonesia.
Alhamdulillah aku berkesempatan meneguk ilmu langsung dari para narasumber
kece yang dihadirkan dalam Kelas Kreatif BUMN bertema Berbisnis Out of the box
di era global pada tanggal 14 Mei 2019
lalu. Kelas kreatif BUMN ini seolah mengubah mindset ku perihal bisnis yang
tadinya hanya berkutat seputar bisnis kolot saja.
Berbisnis Out of the box ala
kak Aldo, owner MooNyusu
Kurang lebih sama dengan digitalisasi yang terus berkembang, ternyata dunia
bisnis pun ikut mengalami perubahan yang cukup signifikan. Nah kita sebagai
generasi muda benar-benar dituntut untuk dapat berpikir kreatif saat akan
mulai bisnis. Tak perlu jauh-jauh, coba
pikirkan bisnis yang terbilang dekat dengan keseharian kita saja, tapi sebisa
mungkin bisnis tersebut merupakan bisnis out of the box.
Menurut Kak Aldo, owner dari MooNyusu, berbisnis out of the box yang dimaksud disini
adalah mencoba berbisnis di luar bisnis yang telah ada, entah itu dari segi
variasi produknya, penyajian, maupun trik pemasarannya. Sebagai contoh, bisnis
yang saat ini dikelola oleh Kak Aldo, MooNyusu, bisa dibilang out of the box
banget. Coba saja tengok dari segi tampilan booth serta cara penyajian dari
MooNyusu yang bisa dibilang kekinian itu, benar-benar jauh dari para pebisnis
susu lainnya bukan...?!
Namun Kak Aldo tetap mengingatkan pada para peserta Kelas Kreatif BUMN sore
itu, memilih bisnis yang out of the box pun tidak bisa sembarangan. Tetap harus
ada rules khusus, salah satunya adalah jangan terlalu out of the box banget
karena nantinya kita malah harus berhadapan dengan masyarakat yang belum
mengenal produk kita tersebut, bahkan kondisi terburuknya, bisa saja masyarakat
tidak dapat menerima bisnis kita itu.
Selain kak Aldo, insight baru juga aku dapatkan dari narasumber kedua yakni
Kak Selly Hadiati yang memberi saran bisnis dari sisi lain. Kalau Kak Aldo
memberi saran bisnis yang nyata, Kak Selly justru memberi pemahaman baru
tentang bisnis di sosial media yang sedang tren belakangan ini. Alih-alih hanya
curhat di sosial media yang tak jelas juntrungannya, Kak Selly mengajak para
peserta Kelas Kreatif BUMN untuk dapat memonetize sosial media yang dimiliki.
Generasi muda dan sosial media memang saling berkaitan satu sama lain, jadi
seharusnya bukanlah hal yang sulit untuk kita melakukannya. Ada simbiosis
mutualisme antara para penggerak sosial media seperti kita ini dan para pebisnis.
Para pebisnis itu memang membutuhkan pemasaran melalui sosial media yang lebih
disukai masyarakat jaman sekarang. Celah inilah yang kemudian bisa kita
manfaatkan sebagai bisnis out of the box di era global dengan menerima
endorsement misalnya.
Untuk memonetize sosial media kita, kak Selly pun memberi rumus AIDA yang
merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Maksudnya
adalah saat kita telah dipercaya untuk bekerja sama dengan sebuah brand, maka sebisa
mungkin cobalah masukkan unsur AIDA tersebut dalam setiap postingan kita. Dengan
begitu, insya Allah brand pun akan merasa puas dengan kerja sama tersebut dan
berpeluang untuk kembali melakukannya pada kita.
Selain menghelat Kelas Kreatif BUMN ini, Kementrian BUMN juga memfasilitasi
para pebisnis muda dengan dibangunnya Halal Park di area Gelora bung karno.
Halal Park ini merupakan wadah aktivitas halal kekinian yang bisa dimanfaatkan
oleh para pebisnis dibawah naungan Kementrian BUMN untuk berkembang bersama. Halal
Park ini sengaja didesain sedemikian rupa agar dapat terlihat keren dimata para
generasi milenial Indonesia, sehingga akan kembali menarik minat mereka untuk
berbisnis di sana dan menjadi Saudagar-saudagar muda lainnya.
Aku sendiri bangga dengan perhatian
penuh dari Kementrian BUMN terhadap para calon pebisnis muda ini. Insya Allah
kedepannya Indonesia akan dipenuhi dengan para saudagar muda yang sukses dengan
bisnis kreatif out of the box nya. Yuk mari kita doakan bersama...
0 comments:
Posting Komentar