Ada satu godaan terbesar yang sering tidak bisa dihindari selama
menjalankan ibadah puasa, yaitu menahan amarah. Jujur aku sendiri pun harus
mengakui kalau menahan amarah itu terasa lebih sulit dibandingkan menahan lapar
dan haus, terlebih jika ada msalah pelik yang memang sedang aku hadapi. Namun
hal ini jelas tidak boleh didiamkan begitu saja, karena dapat memicu stress
berlebih yang menjadi gerbang masuk bagi berbagai jenis penyakit ke dalam tubuh
kita.
Inspirasi inilah yang berhasil aku dapatkan saat mengikuti acara Blogger
Gathering bersama Kementrian Kesehatan beberapa waktu yang lalu. Acara yang
dihelat dalam rangka memperingati hari hipertensi sedunia tersebut kembali
mengingatkan ku akan pentingnya menjaga amarah serta stress berlebih tersebut. Yup,
stress berlebih terbukti menjadi salah satu faktor risiko dari penyakit
hipertensi.
For your information, Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah sistolik >140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik > 90 mmHg. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO)
tahun 2015, ada sekitar 1,13 Milyar orang di dunia yang terindetifikasi
mengidap penyakit hipertensi tersebut.
Hal ini sama artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi dan seremnya
lagi, jumlah penyandang hipertensi ini terus meningkat setiap tahunnya, bahkan
diperkirakan pada tahun 2025 nanti akan ada 1,5 milyar orang yang terkena
hipertensi dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasinya.
O iya hipertensi ini juga disebut sebagai The Silent Killer karena sering
datang tanpa adanya keluhan khusus, sehingga penderitanya tidak tau bahwa ia
telah mengidap hipertensi tersebut. Kalaupun ada gejalanya, gejala-gejala
hipertensi itu hampir sama dengan penyakit umum saja seperti mudah lelah,
pusing dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, cara terbaik menghindari hipertensi ini adalah dengan
mengenali terlebih dahulu beberapa faktor risikonya, jika kita sudah mengenali
faktor risiko tersebut maka selanjutnya kita bisa mengendalikan tekanan darah
agar tidak terjadi komplikasi lain.
Faktor risiko dari hipertensi ini dibagi
menjadi dua kelompok, diantaranya sebagai berikut,
1.
Faktor
risiko yang tidak dapat diubah,
Faktor risiko ini berkaitan dengan umur, jenis kelamin dan genetik. Contohnya
seperti mereka yang memang merupakan keturunan dari penderita hipertensi akan
memiliki faktor risiko lebih besar dibanding mereka yang tidak memiliki riwayat
keturunan hipertensi.
2.
Faktor
risiko yang bisa diubah
Faktor risiko yang bisa diubah inilah yang nantinya bisa kita jadikan acuan
untuk mengendalikan tekanan darah kita. Faktor risiko ini berkaitan dengan
perilaku tidak sehat yang dilakukan oleh para penderita hipertensi seperti
merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebih, kurang aktivitas fisik,
berat badan berlebih/kegemukan, konsumsi alkohol, dan stress.
Nah berdasarkan acuan dari faktor risiko tersebut, kita bisa langsung merangkum
cara terbaik untuk mengendalikan si tekanan darah tadi, diantaranya adalah
dengan menghindari semua faktor risiko yang bisa diubah tersebut serta rutin
melakukan pengecekan kesehatan secara umum termasuk tekanan darah tersebut.
Berkaitan dengan hal ini, sebenarnya Kementrian Kesehatan pun telah
jauh-jauh hari memberikan rumus peningkatan gaya hidup sehat dengan perilaku
CERDIK dan PATUH dalam mengatasi penyakit tidak menular yang justru banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia. CERDIK dan PATUH ini merupakan singkatan
dari berbagai cara agar kita semua dapat hidup sehat.
CERDIK ini adalah rumus promosi kesehatan untuk mengatasi penyakit tidak
menular,
C = Cek kondisi kesehatan
secara berkala
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktivitas fisik
D = Diet sehat dengan kalori
seimbang
I = Istirahat yang cukup
K = Kendalikan Stress
Sementara PATUH ditujukan untuk mereka yang sudah dinyatakan menyandang
penyakit tidak menular dan sengaja dibuat agar mereka semakin rajin kontrol dan
minum obat serta tetap semangat menjalani hari.
P = Periksa kesehatan secara
rutin dan ikuti anjuran dokter
A = Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur
T = Tetap diet sehat dengan
gizi seimbang
U = Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman
Sebenarnya sih inti dari menghindari berbagai jenis penyakit berbahaya
termasuk si hipertensi ini adalah berperilaku hidup sehat saja. Jika kita sudah
berhasil mengubah gaya hidup kita ke arah yang lebih sehat maka insya Allah
kita akan terhindar dari berbagai jenis penyakit berbahaya tersebut.
So, buat kalian yang memang memiliki faktor risiko hipertensi lebih besar
dari yang lain, kalian ga perlu bersedih hati dan meratapi nasib begitu saja,
yuk segera bangkit dan kendalikan tekanan darahmu agar kita bisa terus keep on
touch selalu... Tetap semangat menjalani hari-harimu ya teman, karena tanpa
kalian dunia akan terasa sepi...
0 comments:
Posting Komentar