Pada tulisanku sebelumnya, aku pernah membahas soal mengatur keuangan
keluarga dengan menggunakan sistem alokasi pengeluaran berdasarkan acuan
presentase, tepatnya pada tulisan Bijak kelola keuangan keluarga. Sistem
pegaturan keuangan tersebut jelas tidak salah jika diterapkan pada keluarga
yang memang memiliki keuangan sehat, namun akan menjadi sedikit bermasalah jika
digunakan oleh keluarga lain yang keuangannya belum baik.
Aku katakan demikian karena pemasukan yang diterima masing-masing keluarga
pasti berbeda, jadi tidak bisa langsung di-sama-rata-kan begitu saja dengan
sebuah presentase. Hal ini sempat mengendap cukup lama dalam pikiranku hingga
pada beberapa waktu lalu aku mendapat sebuah insight baru dalam hal pengelolaan
keuangan keluarga ketika menghadiri acara Blogger Gathering yang diadakan oleh
Treasury di South Quarter Tower beberapa waktu lalu.
Kak Melvin Mumpuni, seorang Financial Planner sekaligus founder Finansialku
yang kala itu didaulat sebagai pembicara dalam acara tersebut pun sempat
memaparkan tentang perbedaan yang mungkin akan terjadi di setiap keluarga saat akan
mengatur keuangan keluarganya. Ada banyak faktor yang memunculkan
perbedaan-perbedaan tersebut, namun yang ditekankan oleh Kak Melvin adalah
kebutuhan apa yang menjadi prioritas bagi sebuah keluarga, nantinya prioritas
inilah yang akan menjadi pedoman dalam pengelolaan keuangan keluarga secara
keseluruhan.
Sebagai contoh, misal nya saja, pada keluarga A ingin memprioritaskan
pendidikan anaknya yang saat ini sudah memasuki masa SMA. Dengan begitu,
pengelolaan keluarganya akan otomatis berpusat pada cara-cara untuk mencukupi
prioritas tersebut, seperti dengan mengurangi alokasi dana untuk kebutuhan lain
demi mencukupi dana pendidikan itu.
Nah untuk dana besar yang harus disiapkan oleh sebuah keluarga agar
prioritas nya bisa tercapai, Kak Melvin menyarankan untuk menabung dengan
besaran yang sudah dihitung dari pembagian besarnya dana tadi dengan waktu
menabungnya.Namun mengingat inflasi yang pasti akan terjadi seiringberjalannya
waktu, maka Kak Melvin pun kembali memberi tips sederhana untuk mengatasinya,
yaitu menabung di tempat aman yang pastinya memiliki kemungkinan kecil untuk
tergilas inflasi.
Adakah tempat menabung seperti itu...? sebenarnya tanpa kita sadari, sudah
sejak dahulu kala para orang tua kita sudah memberi nasehat soal menabung aman
ini, yup aplagi kalau bukan dengan memiliki emas sebagai tabungan jangka
panjang. Meski nilai emas tersebut akan naik turun setiap waktu, namun jika
dibuat grafik, maka akan langsung terlihat bahwa nilai emas itu memang
cenderung naik sesuai inflasi yang terjadi. Dari sinilah banyak yang
menyarankan untuk memiliki emas sebagai tabungan aman jangka panjang.
Namun meski begitu, jangan beranggapan kalau emas itu adalah investasi ya,
karena keuntungan yang didapat dari memiliki emas ini hanya sebatas menjaga
nilai uang saja, tidak sebesar investasi jenis lain. Jadi jika kita ingin menabung jangka panjang
agar dapat mencapai prioritas keluarga maka menabung emas adalah pilihan yang
tepat.
Menabung emas di era digital seperti saat ini pun terbilang cukup mudah,
bisa dengan cara offline seperti yang biasa dilakukan para orang tua jaman dulu
dengan membelinya di toko emas terdekat, atau bisa juga menabung emas secara
online, seperti menabung emas di Treasury misalnya.
For your information, Treasury merupakan situs perdagangan serta
penyimpanan emas batangan dan perhiasan secara daring melalui website dan
mobile apps. Untuk menjamin keamanan, Treasury pun telah bekerja sama dengan UBS
sebagai penyedia emas dengan sertifikat ISO serta telah mencatatkan diri di OJK
dan telah melengkapi semua persyaratan agar dapat terdaftar di OJK tersebut.
Menariknya, ada satu fitur di Treasury yang bernama teman Treasury dimana
kita bisa ikut andil dalam mempromosikan aplikasi ini pada orang terdekat dan
mendapatkan tabungan emas dari hal tersebut. Nantinya kita akan mendapatkan
sebuah kode referensi yang bisa lagsung disebarkan, dan kabar baiknya adalah
bukan hanya kita saja yang mendapatkan bonus emas tersebut tapi orang yang
memakai kode referensi kita itu pun akan mendapat tabungan emas juga, yah
istilahnya simbiosis mutualisme gitu deh...
0 comments:
Posting Komentar