Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya kalau
apa yang kita makan dan apa yang kita pakai harus jelas kehalalannya. Ini
merupakan perintahNya yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sayangnya, di
tengah keberagaman Indonesia tercinta ini, seringkali kita tidak bisa serta
merta menyampaikan soal halal dan haram begitu saja. Salah sedikit saja kita
bisa dikatakan tidak memiliki toleransi dan banyak judgement lain yang pastinya
akan kurang mengenakkan untuk didengar. Oleh karena itu harus ada cara cerdas
untuk menyampaikan masalah halal ini pada masyarakat tanpa menyakiti saudara
kita yang lain.
Sebagai
gambaran, di sebuah event pada tahun lalu, aku sempat mendengar sebuah cerita
yang aku ingat sampai sekarang karena begitu mengena di hati. Cerita ini adalah
cerita nyata tentang bagaimana proses daging wagyu yang begitu terkenal di
Jepang saat akan masuk ke Ibu pertiwi. Masuknya daging wagyu yang terkenal akan
kenikmatannya ini, sempat ditolak karena status kehalalannya yang diragukan.
Pengusaha Jepang yang ingin ‘membawa’ daging wagyu ini merasa keberatan dengan
penolakan tersebut, menurut mereka daging sapi unggulan itu tidak seharusnya
dilarang masuk ke Indonesia.
Alhamdulillah cerita ini berakhir happy ending,
perwakilan Indonesia memberikan penjelasan kalau semua daging yang dimakan oleh
mayoritas orang Indonesia adalah daging yang disembelih dengan menyebut
namaNya, dan sang orang Jepang itu pun menerima alasan tersebut dengan lapang
dada, bahkan mereka pun memanggil beberapa ulama untuk membantu proses
penyembelihannya agar daging wagyu tersebut bisa masuk ke Indonesia.
Bayangkan jika saat itu pemerintah kita tidak ‘cerdas’
untuk menyampaikan alasan penolakannya, maka bisa dipastikan sang orang Jepang
tersebut akan tersinggung dan langsung memutus kerja sama yang mungkin akan
berdampak besar pada perekonomian kita. Masalah halal dan haram ini mutlak
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita, namun sekali lagi aku katakan,
penyampaiannya benar-benar harus dengan cara yang baik agar tidak ada yang tersakiti.
Bisa dikatakan dari sini lah awal mula ku selalu
bersemangat untuk mengapresiasi semua hal yang berkaitan dengan penyampaian
status kehalalan baik itu yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Jadi
jangan heran kalau aku begitu antusias saat mendengar ada sebuah event besar
yang berkaitan dengan hal ini, tepatnya Indonesia Muslim Lifestyle Festival.
For your information, Indonesia Muslim Lifestyle
Festival ini merupakan pameran industry syariah dan halal terbesar yang
menyuguhkan gaya hidup halal secara komprehensif. Awalnya, pameran ini
terinspirasi dari MIHAS (Malaysia International Halal Showcase), sebuah event
pameran dagang industry halal bertaraf Internasional yang selalu dinantikan
oleh pelaku indusrti, produsen, distributor, dan pembeli produk halal. Selama
12 tahun terakhir ini MIHAS telah berhasil menarik lebih dari 312.406
pengunjung dari seluruh dunia.
Dari situ, terbersitlah pemikiran optimis kalau
Indonesia pun seharusnya bisa menyelenggarakan event serupa dengan skala yang
lebih besar, mengingat jumlah muslim di Indonesia merupakan kedua terbesar di
seluruh dunia. Yup, sebagai Negara mayoritas muslim Indonesia jelas memiliki
peluang besar untuk menumbuhkan industri halal nya, sayangnya hal ini tidak
berjalan seiring dengan kenyataan yang ada. Berdasarkan data dari Global
Islamic Economy Report 2016/2017 Indonesia hanya menempati posisi 10 dari 15
negara dalam bidang ekonomi syariah, bahkan masih di bawah Thailand dan Australia yang notabene adalah Negara
non muslim.
Berbekal rasa miris derta kekhawatiran akan
perkembangan industri halal di Indonesia, LIMA Event pun akhirnya berkolaborasi
dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Perkumpulan Lembaga Dakwah
dan Pendidikan Indonesia (PULDAPII), dan Yayasan Alumni Pesantren Islam Al
Irsyad Tengaran (YAPIAT) menyelenggarakan pameran industry dan gya hidup halal
terbesar dan terlengkap di Indonesia Muslim Lifestyle Festival (Muslim Life
Fest)2019.
Muslim Life Fest 2019 ini akan diselenggarakan
di Jakarta Convention Center pada tanggal 30 Agustus 2019 hingga 1 September
2019. Nantinya pameran ini akan menampilkan produk-produk halal dari 8 sektor
diantaranya adalah sekolah berbasis Islam, modest fashion, halal food, halal
travel, Syariah property, halal cosmetic, halal media dan start up berbasis
syariah.
Tak hanya itu saja, di Muslim Life Fest 2019
juga aka nada banyak kajian ilmu yang pastinya akan menambah pengetahuan serta
keimanan kita untuk kembali menjalankan halal lifestyle dalam keseharian. Nah
buat kalian yang ingin hadir juga dalam event akbar ini, bisa langsung datang
ke JCC dan membeli tiket seharga Rp 25.000 saja, atau jika ingin gratis tiket
masuk kalian bisa datang pada hari Jumat ya, karena pada hari Jumat Muslim Life
Fest akan menggratiskan tiket masuknya.
O iya untuk yang ingin tau lebih jauh soal Muslim Life Fest 2019 ini bisa langsung meluncur
kea kun instagramnya di @indonesiamuslimlifefest. Jadi, kira-kira udah ada
rencana kah mau ke Muslim Life Fest bersama siapa…? Kalau ga ada teman, boleh
kali ah kita ke sana bareng aja, hehehe…
0 comments:
Posting Komentar