Tak lama setelah
hari raya idul fitri, kita juga akan merayakan hari raya Idul Adha, atau sering
di sebut dengan lebaran haji. Mendapat julukan demikian tak lain karena pada
hari raya tersebut para umat muslim dengan kategori mampu akan
berbondong-bondong pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Tak hanya itu
saja, hari raya Idul Adha ini juga identik dengan hari raya kurban. Bagi mereka
yang belum mampu berangkat menunaikan ibadah haji namun sudah masuk dalam
kategori mampu disunahkan untuk berkurban guna meneladani nabi Ibrahim As
dan Nabi Ismail As. Hal inilah yang membuat fenomena rutin tahunan berjejer nya
para pedagang hewan kurban di jalan jalan ibu kota terjadi. Yup, ada permintaan
pasar pasti akan menimbulkan penawaran alias penjualan.
Bukan suatu hal
yang mengherankan sih menurutku, karena kebanyakan umat muslim dengan kategori
mampu ini memang lebih banyak berada di kota kota besar seperti Jakarta, bahkan
seringkali terjadi keadaan dimana lebih banyak yang berkurban dari pada yang
menerima kurban itu sendiri. Fakta di lapangan, setiap kali Idul Adha tiba, di
kota-kota besar tersebut 1 orang penerima kurban bisa mendapatkan sampai
puluhan kantong daging kurban dari beberapa masjid disekitar rumahnya.
Sayangnya tidak
semua daerah bisa merasakan fenomena berlimpahnya daging kurban itu. Aku
sendiri pernah mengunjungi sebuah desa dimana para penduduknya mengeluhkan
perihal pembagian daging kurban yang tidak merata karena berbagai faktor, mulai
dari jumlah pemberi kurban yang memang sedikit hingga akses menuju para
penerima yang tidak mudah.
Fenomena seperti
ini jelas tidak bisa kita salahkan begitu saja, namun juga tidak ada salahnya
jika kita bisa sedikit melakukan perubahan, contohnya saja dengan berkurban
melalui Dompet Dhuafa misalnya. Buat kalian yang sering membaca blog ini, pasti
sudah paham betul bagaimana kecintaan ku terhadap lembaga nirlaba milik
masyarakat indonesia yang selalu memikirkan serta melakukan action nyata ini.
Ada berbagai program
keren yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa, salah satunya adalah program Tebar
Hewan Kurban. Melalui program Tebar Hewan Kurban ( THK) ,
Dompet Dhuafa mengumpulkan dana hewan kurban dari masyarakat kota maupun desa
untuk kemudian menyalurkan nya hingga ke pelosok pelosok desa terpencil di
seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu,
Dompet Dhuafa juga memberdayakan para peternak binaan yang tergabung dalam
program Kampoeng
Ternak Nusantara ( KTN ) , yah bisa dibilang Dompet Dhuafa ini
juga ikut mengangkat perekonomian para peternak binaan yang telah ada selama
ini. Program kampung ternak nusantara ( KTN ) Dompet Dhuafa mampu menggerakkan
laju roda ekonomi masyarakat di wilayah tersebut menjadi lebih cepat.
Jadi awalnya
Dompet Dhuafa menyalurkan hasil donasi dari masyarakat kota maupun desa untuk
dikelola dalam bentuk peternakan oleh paguyuban di Kampung Ternak Nusantara tersebut.
Selama beternak itu,mereka akan mendapat pembinaan baik dari segi pengetahuan
dasar soal beternak sampai penyuplaian vaksin maupun obat obatan untuk hewan
ternak tersebut. Yah, walaupun pada dasarnya kadang mereka lebih memilih untuk
memakai cara dan obat obatan tradisional ala mereka sendiri.
Tidak sampai
disitu saja, Dompet Dhuafa juga membina para peternaknya dari segi
keagamaannya, mereka pun dibina dan dilatih untuk bisa menerapkan nilai nilai
keislaman pada keseharian mereka. Dompet dhuafa mengajarkan untuk bisa mengubah
dari yang tadinya ' tangan dibawah' menjadi 'tangan diatas' dengan mewajibkan
infaq yang jumlahnya sedikit tapi rutin pada mereka yang nantinya infaq
tersebut juga akan dipakai untuk kemaslahatan bersama.
Menariknya,
meski merupakan hasil dari peternak binaan dari Dompet Dhuafa, hewan-hewan
kurban yang akan disembelih tersebut tetap harus melalui serangkaian tes untuk
menyandang kata layak kurban. Jadi, sama sekali tidak sembarangan. Setidaknya
ada beberapa syarat yang diterapkan oleh Dompet Dhuafa dalam pemilihan hewan kurbannya,
diantaranya adalah hewan tidak boleh cacat, sudah lepas gigi, berjenis kelamin
jantan, serta memiliki bobot hidup untuk kambing standar 25-29 kg, kambing
premium 33-39 kg, dan sapi 250-300 kg.
Satu hal lagi
yang membuatku jatuh hati pada Dompet Dhuafa tak lain adalah kemudahan demi
kemudahan yang ditawarkannya. Jangan membayangkan kalian harus bersusah payah
memilah hewan kurban dengan datang langsung ke daerah pelosok ya, karena meski
wilayah penyebarannya itu sampai ke pelosok, semua telah dikoordinasikan oleh
Dompet Dhuafa dengan cantik.
Ada beberapa
channel atau layanan yang bisa kita pilih untuk berkurban di Dompet Dhuafa,
diantaranya adalah melalui konter kurban di berbagai mall, transaksi melalui
rekening bank, layanan jemput kurban, dan layanan kurban melalui www.kurban.dompetdhuafa.org.
Jadi, jangan takut berkurban yaa…
Nah, buat kamu yang
juga ingin menyalurkan hewan kurban ke
pelosok desa terpencil seperti belasan ribu donatur dompet dhuafa lainnya itu,
kamu bisa langsung kepoin website dan sosial media dari dompet Dhuafa ya...
Website :
www.dompetdhuafa.org
Instagram :
@dompet_dhuafa
Facebook :
dompet dhuafa
Twitter :
@dompetdhuafa
Terima kasih atas informasi lewat smartphone nya kak, saya lanjut ke situs dompet dhuafa nya
BalasHapus