Beberapa waktu yang lalu, aku sempat mendapat masukan
dari suamiku perihal hasil menulis blog yang seolah menguap begitu saja tanpa
jejak. Ia merasa kasihan jika pada akhirnya aku tidak mendapatkan apapun meski
saat ini keseharianku sudah dipenuhi dengan aktivitas blogging. Jujur, aku langsung terhenyak mendengar ‘kritikan’nya
tersebut, ya, harus kuakui pendapatnya itu memang benar adanya. Jangankan untuk
memiliki investasi dari hasil nge-blog, sekedar mempertahankan jumlah saldo di
rekening saja rasanya sulit bukan main.
Dari sinilah akhirnya aku pun memutuskan untuk
mulai rutin mencatat dan membuat laporan keuangan secara berkala. Harapannya
tak lain adalah agar aku bisa mengatur strategi di masa depan sehingga kelak
keuanganku pun dapat ter-manage
dengan baik. Sayangnya membuat laporan keuangan bagi seorang blogger sepertiku
ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, terlebih untukku yang tidak menyandang
gelar apapun di bidang ekonomi dan hanya mengandalkan pengetahuan akuntansi
dasar saja, namun bukan berarti aku tidak bisa melakukannya.
Pemisahan keuangan
pribadi dan bisnis sebagai langkah nyata untuk melihat kondisi keuangan kita
Sebagai langkah awal, aku pun menggambarkan
blog dan semua sosial media ku sebagai sebuah perusahaan kecil bernama Kreasi
Natara. Dari perusahaan ini nantinya aku akan mendapatkan penghasilan, dan
penghasilan tersebutlah yang boleh aku gunakan untuk keperluan pribadiku.
Kurang lebih begitu ilustrasinya.
Untuk mempermudah pencatatan tersebut, aku
sempat mendownload aplikasi keuangan yang ada di Playstore, dan setelah
melakukan pencatatan selama satu bulan terakhir, aku pun tercengang ketika
melihat hasilnya. Ternyata pengeluaran terbesarku adalah untuk pakaian, pulsa,
dan transportasi. Ketiga pos pengeluaran ini bahkan melebihi pengeluaran yang
aku gunakan untuk kosumsi sehari-hari.
Awalnya aku memang merasa sedikit aneh tentang
hal ini, namun setelah melakukan evaluasi lebih jauh, ternyata besarnya
pengeluaran ketiga pos ini bisa dikatakan wajar karena tercampur antara pengeluaran
bisnis dan pribadi. Yup, di sini aku
melakukan sedikit kesalahan yang ternyata berakibat cukup fatal dalam laporan
keuangan bulananku yaitu, aku tidak memisahkan antara keperluan pribadi dan
keperluan bisnis.
Pemisahan keuangan pribadi dan bisnis ini
terbilang krusial jika ingin melihat seberapa bagusnya kondisi keuangan kita di
akhir bulan. Contoh simpelnya ya ketiga pos pengeluaran terbesarku tadi, bagi
orang yang bekerja dibidang lain mungkin akan langsung memberi label boros
ketika melihat porsi pos pakaian lebih besar dari pos konsumsi, tapi buatku
tidak.
Alasannya tak lain adalah karena pos pakaian
tersebut memang masih terbagi lagi dalam dua sub pos, pakaian yang kugunakan
untuk menghadiri sebuah acara blogger masuk ke dalam pos pakaian di laporan
keuangan bisnis yang kuanggap sebagai modal. Sementara pakaian yang kubeli
untuk keperluan pribadi seperti untuk pesta atau santai di rumah masuk ke pos
pengeluaran pakaian pribadi. Nah aku baru bisa bilang ‘boros’ jika setelah
dipisahkan antara bisnis dan pribadi masih ditemukan selisih mencolok
diantaranya.
Setelah memahami kondisinya melalui gambaran
tersebut, otomatis untuk mempermudah pencatatan keuangan aku pun harus pintar
memilah milah antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Lagi-lagi harus
kuakui, tahap ini pun ternyata tidak mudah. Ada beberapa pos pengeluaran yang
pergerakannya begitu cepat sehingga membutuhkan banyak catatan jika harus
diinput secara manual, seperti pos transportasi misalnya.
Mobilitasku yang lumayan tinggi belakangan ini,
membuat pos transportasi dalam laporan keuangan sedikit mengular, terlebih jika
tercampur baur dengan transportasi yang tidak ada kaitannya dengan bisnis ku.
Alhamdulillah untuk hal ini aku sudah mendapat solusi nya, yaitu dengan
menggunakan Grab for Business di tiap perjalanan yang berkaitan dengan
aktivitasku di dunia blogging.
Ngobrol Produktif bareng Grab
Perkenalanku dengan Grab for business ini
berawal dari sebuah acara gathering bertajuk ‘Ngobrol produktif bareng Grab’ yang
diadakan oleh salah satu komunitas blogger beberapa waktu yang lalu. Dalam acara tersebut, Ibu Shanti Iriani selaku
Corporate Culture Partner Grab Indonesia, tidak hanya sharing tentang
keunggulan yang bisa kita dapatkan saat menggunakan Grab for Business saja,
tapi juga tentang tantangan dan cara terbaik dalam membangun bisnis, apapun bentuk
bisnis tersebut.
Poin utama dalam membangun bisnis yang beliau
sampaikan adalah pemisahan keuangan pribadi dan bisnis. Menurutnya, sekecil
apapun bisnis yang kita jalankan, di situ kita bertindak sebagai bos, jadi
harus belajar professional untuk selalu memisahkan keuangan pribadi dan bisnis.
Melihat begitu pentingnya pemisahan transaksi keuangan ini, Grab sebagai platform
no 1 online-to-offline di Asia Tenggara pun menghadirkan Grab for Business
untuk kita semua.
Grab for business, mempermudahku dalam membuat laporan keuangan Kreasi Natara
For your information, Grab for Business ini
merupakan fitur terbaru dari Grab yang memungkinkan kita untuk langsung
memisahkan antara perjalanan bisnis dan perjalanan pribadi. Menariknya, selain
kita bisa mendapatkan laporan di tiap periode yang telah disetting, kita pun
akan mendapat berbagai keuntungan lain, seperti promo menarik dan hadiah
langsung yang keren.
Saking tertariknya dengan fitur Grab for
business ini, aku pun langsung mendaftarkan akun grab ku ke Grab for business,
agar bisa langsung merasakan berbagai manfaatnya. Proses daftar nya pun
terbilang cukup mudah, hanya dengan meng-klik ‘add a business profile’ yang ada
persis di bawah akun Grab. Lalu masukkan email bisnis yang nantinya akan
digunakan sebagai sarana pengiriman laporan per periodenya. Setelah konfirmasi,
kita pun sudah bisa langsung menggunakan akun Grab for Business nya.
Jadi, setiap kali akan menggunakan Grab, kita
bisa langsung memilih mau memakai akun pribadi atau bisnis. Nah setiap
periodenya kita pun akan menerima laporan, dan laporan ini bisa langsung dimasukkan
sebagai pos transportasi di laporan keuangan bisnis kita masing-masing. Dengan
adanya Grab for business ini kita tidak perlu lagi meng-input satu per satu
data perjalanan.
Kerennya lagi, ada banyak promo yang bisa didapatkan
jika rutin menggunakan Grab for Business ini, diantaranya ada Weekly reward dan
seasonal reward. Weekly reward ini merupakan reward mingguan yang diberikan
oleh Grab for Business setiap minggunya sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Potongan perjalanan ini akan diberikan dalam bentuk potongan promo harga yang terdapat di widget pada aplikasi Grab setiap Rabu.
Tak kalah menarik, Seasonal Reward pun
menawarkan keuntungan lain yang bisa kita peroleh jika sering menggunakan Grab
for Business ini, yaitu kita akan dapat kesempatan memenangkan Samsung Galaxy
Watch Active bagi 10 orang yang paling banyak menggunakan Grab For Business
dalam GrabMazzing Race.
Asyik banget kan, dengan menggunakan Grab for
Business, laporan keuangan jadi mudah dibuat dan kita pun bisa lebih hemat
karena ada banyak promo menariknya. O iya buat kalian yang bekerja di
perusahaan, Grab for Business ini juga bisa dimanfaatkan sebagai laporan
perjalanan bisnis untuk mempermudah proses reimburse
uang transport juga.
Aku jadi makin semangat membuat laporan
keuangan Kreasi Natara, insya Allah dengan adanya Grab for Business ini laporan
ku akan semakin valid dan bisa aku jadikan acuan dalam mengatur cashflow di
bulan berikutnya. So, tak akan ada lagi
komplain dari suamiku yang bilang kalau penghasilanku di dunia blogging cuma bisa
menguap begitu saja.
Widiiih, ternyata banyak banget ya faedahnya kalo kita swith Grab for Business.
BalasHapusNanti coba aku pelajari lebih detail, Mba
Makasii makasiii
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Wah keren juga nih, jadi kalau ada urusan bisnis gitu bisa pakai grab bisnis yaa. Terpisah laporannya biar gak kecampur.
BalasHapusHal2 yang keliatan remeh kayak gini sebenernya penting banget buat mencatat pengeluaran transportasi perjalanan bisnis
Nah ini..pemisahan keuangan pribadi dan bisnis yg masih sering tdk dilakukan oleh buibu yg baru terjun di dunia bisnis. Trims ya mba..bisa kusampaikan materi ini ke teman yg sedang memulai bisnis barunya..
BalasHapusDengan dipisahkannya keuangan pribadi dan bisnis, sepertinya juga akan menjadi penyemangat ya, mba.
BalasHapusSebab alokasi peruntukannya sangat jelas.
Jadi penasaran juga pengen nyoba.
Ikut belajar Mbak. Sudah dua tahun lebih saya mencatat pemasukan dari ngeblog juga. Alhamdulillah. Meski tidak banyak saya jadi punya hitungan betapa pendapatan selama ini.
BalasHapusBener banget nih, kadang perjalanan bisnis malah bisa menghabiskan keuangan pribadi. Dulu pernah ngalami waktu masih kerja kantoran dan tiap bulan mesti up-country ke daerah. Bukti bon ilang, alamat tak diganti itu ongkosnya. Sekarang ada Grab enak. Tinggal dialokasikan aja berapa biaya perjalanan bisnis dengan Grabnya
BalasHapusDuh teorinya tau begitu prakteknya lupa terus..hahaha...dasar. mudah2an ke depan bisa ah..
BalasHapusAlhamdulillah senang sekali, akhirnya happy ending ya mbak natara. Dengan menggunakan aplikasi grab for bisnis bisa punya data pengeluaran transportasi yang terintegrasi ya dan bisa dijadikan rujukan laporan keuangan tiap bulan
BalasHapusbukan cuma untuk bisnis aja sih dipisahkan, untuk organisasi juga bisa nih kayaknya. karena kadang merasa yang dikeluarkan buat organisasi kok jadi makan uang pribadi. asyik nih pake fitur ini jadi jelas ya
BalasHapusbeberapa hari yang lalu karena nggak dapat2 gojek, aku buka grab. Dan baru sadar ternyata banyak banget fitur baru di grab ya. asyik sekarang pake grab
BalasHapusNah itu kadang aku malas bikin neraca keuangan gitu, padahal penting banget ya supaya bisa lihat apakah pemasukan dan pengeluaran imbang. Bener banget harus memisahkan keuangan keluarga dan bisnis supaya itung2annya jelas
BalasHapusOh yayaya pantes ketika pakai grab ada pilihan grab bisnis ya.. pernah juga sih ditanya sama driver grabnya.. "ibu tadi ada tulisan bisninya, itu maksudnya apa ya" kerena aku jarang pakai grab jadi ketika ditanya driver grab bilang ngga tahu.. sekarang jadi tau deh
BalasHapusMemisahkan pencatatan keuangan itu memang penting, bisa bikin kita punya kontrol atas manajemen keuangan. Apalagi untuk yang mobilitasnya tinggi. Adanya Grab for the Bussiness membantu banget karena digitalisasi semacam itu memudahkan penghitungan.
BalasHapusEnak ya ada Grab For Bussiness ini jadi kita dengan mudah memisahkan perjalanan bisnis dan pribadi.
BalasHapusPenting banget dipisahkan memang mba.. supaya lebih akurat dan tau ke mana uang pergi
BalasHapusWaahh bagus bgt fitur nya. jadi bisa bedain keuangan yg dikeluarkan untuk kebutuhan bisnis atau kebutuhan personal ya Mba :)
BalasHapusHal yang sama dengan yang kualami deh, seringnya lupa ga bikin catetan tentang pendapatan selama kerja berkutat dengan content yaaa... Harus segera berbenah agar bisa terlihat seberapa penghasilan per bulannya.
BalasHapusGrab oke nih fiturnya, bisa digunakan untuk memantau pergerakan penggunaan pos-pos keuangan yang sudah kita tentukan.
Gak mudah soh ya memisahkan uang pribafi dengan hasil ngejob , terlebih kalau kita dan pasangan pas2an. Ini PR maha berat banget, tapi moga dengan financial planner yang sudah kita belajari sedikit banyak bikin ngatur keuangan mudah..eh jadi curhat. Hahaha..pokoknya aku tuh masih banyak belajar atur uang
BalasHapusWuidih makin keren aja Grab dengan fitur bisnisnya. Jadi pengen nyobain juga deh, pastinya bisa membantu sekali ya Mbak dalam membuat laporan keuangan
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusNama saya muhammad abdul
Dari jakarta selatan indonesia
email muhammadabdul5151@gmail.com
nomor telepon +6285574670570
nomor whatsapp +6285574670570
Saya berterima kasih kepada ALLAH karena telah mengakhiri penderitaan saya melalui Anthony Yuliana Lenders, untuk beberapa waktu sekarang bisnis saya sedang turun dan saya telah mencari pinjaman besar untuk meningkatkan bisnis saya kembali ke kehidupan, saya telah ditipu berkali-kali semua berjanji pada saya pinjaman tetapi mereka selalu menipu dan berbohong kepada saya, sampai saya menemukan ibu yuliana dan memberi saya jumlah pinjaman sebesar Rp 1,3 miliar, saya hanya melakukan pembayaran untuk asuransi pinjaman saya dan biaya transfer sebelum pinjaman saya ditransfer ke akun saya, bagi mereka yang mencari pinjaman harus berhati-hatilah karena 75% pinjaman online palsu, bagi mereka yang mencari pinjaman harus menghubungi Anthony Yulinana Lenders adalah 100% pemberi pinjaman online yang sah,
email: anthony.yulianalenders@gmail.com
whatsapp +13234026088