Sedikit flashback ke belakang, tepatnya ketika
aku masih merintis usaha di bidang kerajinan tangan yang terbuat dari flannel,
aku benar-benar merasa terbantu dengan keberadaan Tokopedia. Jujur, aku sendiri
sebenarnya lebih aktif berjualan secara online di fanpage Kreasi Natara yang kebetulan
telah memiliki ribuan likers, namun maraknya penipuan yang dilakukan oleh
online shop abal-abal membuatku mau tak mau berekspansi ke Tokopedia demi
meraih kepercayaan para pelangganku kembali.
Sistem rekening bersama di Tokopedia saat itu
menjadi poin penting alasanku mulai berjualan di sana. Alhamdulillah dampaknya
begitu terasa lewat omset yang kian meningkat meski diterpa berbagai hoax
tentang penipuan online shop tersebut. Tak sampai di situ saja, meski aku tak
lagi berbisnis craft, kecintaan ku pada Tokopedia terus berlanjut hingga
sekarang. Alasannya tak lain adalah karena Tokopedia terus menerus
mengembangkan diri di segala lini demi memanjakan penggunanya.
Yup, saat ini Tokopedia memang tak hanya
berpusat pada proses jual-beli online saja, tapi lebih dari itu, mulai dari
memudahkan pembayaran tagihan hingga mendorong literasi keuangan untuk
masyarakat kecil, dan ini lah yang membuatku tak bisa lepas dari Tokopedia.
Jadi, wajar saja jika aku begitu antusias ketika menghadiri sebuah acara
bertajuk ‘Dampak Tokopedia terhadap Perekonomian Indonesia’ yang dihelat di
Jakarta Theater beberapa waktu yang lalu.
Acara yang terselenggara berkat kerja sama
Tokopedia dan Katadata.co.id ini mengupas habis-habisan seputar Tokopedia yang
terus bertransformasi menjadi super ecosystem. Selama lebih dari 10 tahun ini
Tokopedia memang terus mengakselerasi pemerataan ekonomi digital di Indonesia
dan menjadi lebih dari sekedar perusahaan e-commerce belaka.
Tak tanggung-tanggung, pemaparan tentang dampak
Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia ini berdasar pada riset yang
dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), dan terbukti bahwa Tokopedia telah
memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia.
Berdasarkan riset tersebut, sudah ada 90 juta
pengguna aktif yang mengakses Tokopedia setiap bulannya, ini berarti sama
dengan 1 dari 3 telah mengakses Tokopedia. Angka yang tidak bisa kita anggap
remeh begitu saja bukan…?!
Tak sampai di situ saja, perkembangan populasi
jumlah penjual di Tokopedia pun kian bertambah tiap tahunnya, kalau di tahun
2018 tercatat ada 5 juta pengguna yang berperan sebagai penjual, pada tahun
2019 jumlahnya naik menjadi 6,4 juta. Ya, hanya dalam kurun waktu satu tahun
saja, jumlah penjualnya meningkat sebesar 1,4 juta penjual. 86,55% penjual di Tokopedia merupakan pedagang baru
dan 94% diantaranya termasuk dalam kategori ultra mikro atau penjual dengan
omzet di bawah Rp 100 juta per tahun).
Dari angka-angka tersebut saja, kita bisa
langsung menilai bahwa ada begitu banyak masyarakat Indonesia yang mulai
menggantungkan perekonomiannya di Tokopedia, dan Alhamdulillah sebagian besar
diantaranya mengaku amat terbantu dengan keberadaan Tokopedia ini.
Masih menurut Riset LPEM FEB UI, Tokopedia pun
telah membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah yang berada di daerah
untuk bisa membeli bahan baku produksi dengan harga jauh lebih murah, dan ini
jelas akan berdampak pada harga barang hasil produksi nya kelak.
Sistem penjualan online yang diusung oleh
Tokopedia pun bisa dikatakan sebagai ‘jembatan’ pemerataan ekonomi di
Indonesia. Tokopedia membuka peluang bagi para penjual untuk bisa menembus
pasar yang semula jauh dari jangkauan mereka. Untuk yang satu ini aku pun
merasakannya langsung saat masih berjualan kerajinan tangan. Sebelum mengenal
Tokopedia, paling jauh aku hanya menjual produk sampai ke daeran di pulau Jawa
saja, namun begitu berjualan di Tokopedia, Alhamdulillah pelanggan ku pun
bertambah, bahkan ada yang berasal dari papua.
Jadi, tak salah jika akhirnya aku mengatakan
kalau Tokopedia pun berhasil mendorong pemerataan ekonomi Indonesia, baik itu
dengan mendorong masyarakat bertransaksi secara cashless, mendorong
digitalisasi pembayaran, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menariknya lagi, ternyata Tokopedia juga terbukti
ikut mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Selama 2018, Tokopedia telah
berhasil menciptkan 857 ribu lapangan pekerjaan baru dari penjual aktif
Tokopedia yang berada di Aceh sampai Papua. Jumlah ini setara dengan 10,3 %
dari total lapangan kerja baru untuk Indonesia pada tahun 2018.
Rasanya aku akan terus jatuh cinta lagi, lagi
dan lagi terhadap Tokopedia. Apalagi setelah melihat langsung pemaparan dari
hasil riset LPEM FEB UI tersebut. Nah
untuk kalian yang masih ragu berbisnis online, bisa langsung #MulaiAjaDulu dan
jangan ragu untuk bergabung dengan 6,4 juta masyarakat Indonesia yang telah
menjai penjual aktif di Tokopedia pada 2019 ini. Jadi mau mulai berbisnis apa
nih teman…? Share yuk…
0 comments:
Posting Komentar