Hal yang paling sering terlupakan saat kita
mempersiapkan liburan ke luar negri adalah kondisi fisik tubuh kita sendiri.
Ya, kebanyakan dari para traveller justru kurang memperhatikan masalah ini,
bahkan cenderung memaksakan tubuh sesaat sebelum keberangkatan dengan alasan
masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Ini pula lah yang sempat aku alami
saat beberapa waktu lalu travelling ke Jepang.
Tak hanya itu saja, aku juga kurang
memperhatikan soal perbedaan cuaca antara Indonesia dan Jepang. Alhasil bisa
ditebak, aku pun sedikit kewalahan menghadapi perubahan suhu tersebut dan
hampir mempengaruhi keseruan liburan ku di sana.
Sedikit cerita, pada hari pertamaku di Jepang,
cuaca di sana sedang tidak bagus, hujan ringan mengguyur Tokyo sepanjang hari. Jangan
bayangkan ‘hujan ringan’ di sana itu sama dengan hujan ringan yang biasa menyapa
Indonesia, karena keduanya benar-benar berbeda. Meski hanya hujan ringan saja,
suhu nya mencapai 140C, suhu yang amat jauh dari suhu udara di
Bekasi, tempat tinggalku yang belakangan ini mencapai 350C.
Nah perubahan suhu seperti itulah yang menjadi
salah satu faktor para traveller terserang virus influenza. Virus influenza di Negara 4 musim seperti
Jepang memang cenderung lebih aktif di musim gugur dan musim dingin, karena
virus ini dapat bertahan lebih lama di suhu dingin.
Dalam sebuah acara Blogger Gathering yang
diadakan di Paradigma Café, Jakarta, aku sempat merangkum bahwa ternyata
penularan virus influenza itu tak hanya disebabkan oleh perubahan suhu drastis seperti
yang kualami saja. Ada beberapa faktor lain yang patut diwaspadai oleh para
traveller, salah satunya adalah Flu Skies.
Flu skies ini bisa dibilang merupakan
penyebaran flu yang terjadi di dalam pesawat. Ya, sirluasi di dalam pesawat
yang kurang bagus membuat virus influenza seolah terjebak di dalam nya dan siap
menularkannya pada penumpang lain. Bahkan ada penelitian yang menyebutkan kalau
penumpang yang duduk di dekat penderita flu memiliki risiko terserang flu
hingga 80%.
Flu Skies ini jelas sulit kita hindari saat
tavelling, kita tidak mungkin mengusir
penumpang lain hanya karena tau ia sedang menderita flu bukan…? Oleh karena itu
hal yang paling mungkin dilakukan adalah mempersiapkan kondisi tubuh untuk
menghadapi serangan virus influenza tersebut saja.
Kalau pada saat di rumah saja, flu sudah cukup
menyebalkan dan mengganggu keseharian, apalagi jika menyerang saat sedang
travelling,pasti super duper menyebalkan. Itinerary yang sudah disusun dengan
rapih pun terancam batal pastinya. Oleh karena itu aku menyarankan untuk kalian
semua yang berencana travelling dalam waktu dekat untuk mempersiapkan tubuh
menghadapi ancaman virus ini.
For your information, Flu adalah penyakit
pernapasan yang menular dan disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi
hidung, tenggorokan dan paru-paru. Seseorang bisa saja menginfeksi orang lain
satu hari sebelum gejalanya benar-benar dirasakan. Gejala umum yang terjadi
saat seseorang terserang flu adalah demam, pusing, menggigil, sakit
tenggorokan, hidung tersumbat, dan lain lain.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan
untuk mencegah kita terserang flu, namun salah satu cara yang terbilang ampuh
adalah dengan melakukan vaksinasi flu setiap tahun. Cara ini bisa membuat kemungkinan
kita terserang flu jadi semakin kecil.
Selain itu vaksinasi flu pun memberi beberapa
keuntungan lain, diantaranya adalah bisa mengurangi efek dari flu yang
menyerang, jadi andai kita seharusnya terserang flu level 9, dengan melakukan vaksinasi,
level flu yang diderita jadi level 6 misalnya. Vaksin influenza ini
direkomendasikan untuk semua orang mulai usia 6 bulan, dan untuk traveller disarankan
melakukan vaksin 2 minggu sebelum keberangkatan.
Jadi, buat kalian para traveller yang akan
berlibur akhir tahun, jangan lupa untuk melakukan vaksinasi dulu ya sebelum
berangkat. Harga vaksin flu juga tidak mahal kok, mulai dari 300 ribu rupiah
saja dan ini bisa melindungi kalian dari influenza selama satu tahun. Benar-benar
worth it bukan…?
0 comments:
Posting Komentar