Bagaikan dua sisi mata uang yang berlawanan,
mungkin ungkapan inilah yang cocok untuk disematkan pada media digital
belakangan ini. Di satu sisi, banyak kemudahan yang bisa diberikan oleh media
digital, namun di sisi lain juga ada bahaya yang patut diwaspadai, salah
satunya adalah penyebaran berita hoax dan berita tak ramah anak yang tak
terkendali.
Media ramah anak ini merupakan gambaran media
yang memiliki konsep penyampaian berita tertentu dengan tetap mengedepankan
pemenuhan hak anak dan perlindungannya serta menjadikan kepentingan anak
sebagai jantung kerja jurnalistik. Media Ramah Anak ini terbilang penting,
mengingat begitu mudahnya anak-anak kita dalam mengakses berita di semua media.
Oleh karena itu, ketika ada media, khususnya
media digital yang selalu menginspirasi berbagai kalangan untuk memberitakan
semua hal dengan lebih ramah anak, maka media tersebut patut mendapatkan
apresiasi lebih. Hal inilah yang coba dilakukan oleh Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dengan menghelat ajang
penganugrahan Piala Merak (Media Ramah Anak) tahun 2019.
For your information, malam penganugrahan Piala
Merak 2019 yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2019 lalu tersebut merupakan acara puncak dari rangkaian media
kompetisi 2019 yang telah diselenggarakan untuk kedua kalinya sebagai wujud
apresiasi KPPPA pada media ramah anak. Kompetisinya sendiri telah berlangsung
pada September- November 2019 dengan pembagian tiga kategori lomba, diantaranya
adalah artikel, fotografi, dan video feature.
Proses penjuriannya dilakukan selama bulan
November 2019 oleh dewan juri yang kompatibel di bidangnya, seperti Lenny N.
Rosalin, Masmimar Mangiang, Sonya Hellen Sinombor, Arbain Rambey, Irwan
Rinaldi, Teddy Ichsan Arifin dan Prisca Niken.
Alhamdulillah aku juga berkesempatan hadir
dalam acara penganugrahan piala merak 2019 tersebut di Gedung Antara, Jakarta.
Menariknya, sebelum acara puncak penganugrahannya dilakukan, para pengunjung
yang hadir pun dibekali dengan berbagai ilmu keren dalam talkshow bertajuk
Peran keluarga dalam perlindungan anak menuju Indonesia Layak Anak (IDOLA)
2030. Talkshow keren ini menghadirkan beberapa narasumber yang juga tak kalah
keren, diantaranya ada Lenny N Rosalin, antropolog dari Universitas Indonesia,
Semiarto Aji, Dewan wartawan antara, dan testimoni Shahnaz Haque sebagai
seorang ibu.
Dari talkshow tersebut, aku jadi semakin yakin,
insya Allah jika kita mau saling bergandengan tangan satu sama lain, Indonesia
Layak Anak 2030 akan mudah untuk diwujudkan. Ya, demi mewujudkan hal itu, kita
memang harus saling mendukung, tidak boleh egois dengan hanya menganak-emaskan
buah hati kita saja, karena pendidikan seorang anak bukan hanya tanggung jawab
orang tuanya saja tapi juga lingkungan sekitarnya. Jadi kita pun tidak bisa
lepas tangan dengan anak di lingkungan sekitar, karena bisa mempengaruhi tumbuh
kembang dan karakter anak kita juga. Pendapat ini juga didukung sepenuhnya oleh
Kak Seto yang kebetulan hadir pula dalam acara tersebut.
Setelah mendapatkan bekal ilmu dari talkshow
itu, barulah acara penganugrahannya dimulai. Ada tiga pemenang dari setiap
kategori yang menerima pengahargaan langsung dari Ibu menteri pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, Ibu Bintang Puspayoga. Pemenang-pemenang
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut,
Kategori Fotografi
Juara 1 : Mukti Ali Asyadzili dari Kantor
Berita Antara dengan foto bertajuk ‘Ayah dan Anak Indonesia’
Juara 2 : Cornelius Helmy dari Harian Kompas
dengan fotografi bertajuk ‘Noken untuk Masa depan anak papua’
Juara 3 : Agus Bagjana dari Posmetro Batam dengan
fotografi bertajuk ‘ Wisata Sejarah’
Kategori Artikel
Juara 1 : Riki Chandra dari Langgam.id dengan
tajuk ‘Merawat Literasi Kampung Baca Bukit Ase’
Juara 2 : Wahyu Kuncoro dari Harian Bhirawa
dengan tajuk Kampung Pendidikan Menggeliat Budaya Literasi’
Juara 3 : Aan Haryono dari Sindonews dengan
tajuk ‘ Kolaborasi Jadi Kunci’
Kategori Video Feature
Juara 1 Adeste Adipriyanti dari Narasi TV dengan tajuk ‘ Mengabdi Tanpa Henti’
Juara 2 : Windy Goestina dari Berita Anak
Surabaya (BASRA) dengan tajuk ‘Tak Menghentikan Adelina Berkarya’
Juara 3 : Rafik Maeilana dari Narasi TV dengan
tajuk ‘Izinkan Mereka Bermimpi’
Selain memberikan piala Merak 2019 pada
media-media yang telah berhasil menang dalam kompetisi, KPPPA juga
menganugrahkan penghargaan pada wartawan serta media yang menginspirasi
berbagai pihak versi KPPPA, diantaranya adalah sebagai berikut,
Kategori Wartawan Menginspirasi
1.
Lita
Haryani dari SCTV yang merupakan founder Komunitas Kelana
2.
Widi
Nurmahmudy dari Jatimplus.id yang merupakan founder Kampung Batara
3.
Darsono
Yusin Sali dari Suara NTB – pencegahan pemberantasan dan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika
Kategori Media Menginspirasi
1.
Harian
Kompas
2.
Antara
3.
Suara.com
Aku sih berharap dengan adanya penghargaan
Piala Merak seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi media-media lain agar
terus menerapkan konsep ramah anak di setiap kanal beritanya. Sukses terus deh
buat KPPPA, by the way gimana dengan blog teman-teman nih, sudah ramah anak
belum…?
0 comments:
Posting Komentar