Belakangan ini dunia dihebohkan dengan kasus
Covid-19 yang masih belum bisa tertangani dengan baik. Sayangnya kepanikan
tersebut malah membuat penyakit beresiko tinggi lainnya seolah dianaktirikan
atau kurang mendapat perhatian public. Sebut saja, penyakit ginjal kronis
misalnya. Tak banyak yang ingat kalau setiap tanggal 12 Maret diperingati
sebagai hari ginjal sedunia. Padahal, menurut data institute for health metric
and evaluation (IHME), Global Burden
Disease, 2017 dari total kematian 1.510.113 di Indonesia, penyakit ginjal
kronis menempati urutan ke-13 penyebab kematiannya, atau sekitar 35.217
kematian. Jelas bukan angka yang bisa kita sepelekan begitu saja.
Nah, Untuk mengingatkan kembali soal bahaya
penyakit ginjal kronis ini, Kementrian Kesehatan pun mengadakan acara temu
blogger bersama Blogger Crony Community. Alhamdulillah aku pun berkesempatan
untuk mengulik lebih jauh seputar penyakit ginjal kronis ini langsung dari
ahlinya.
Alasan terbesar kenapa kita harus menjaga
kesehatan ginjal adalah karena fungsi ginjal tersebut yang memiliki peran
penting dalam tubuh kita. Kalau diibaratkan, ginjal itu seperti alat
penyaring/filter yang membantu kita ‘membersihkan’ tubuh.
Jika ginjal tidak sehat maka bisa dipastikan kinerja tubuh pun akan jauh berkurang. Selain itu ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tak kalah penting, diantaranya sebagai berikut,
Jika ginjal tidak sehat maka bisa dipastikan kinerja tubuh pun akan jauh berkurang. Selain itu ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tak kalah penting, diantaranya sebagai berikut,
1.
Mengeluarkan
sisa-sisa produk dari tubuh
2.
Menyeimbangkan
cairan tubuh
3.
Memproduksi
sel darah merah
4.
Mengatur
tekanan darah
5.
Mengaktifkan
vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi
Nah mengingat begitu pentingnya arti ginjal
bagi tubuh tersebut, maka kita jelas tidak boleh menyepelekan kesehatan ginjal.
Jangan pernah berpikir, mentang-mentang dikaruniai dua ginjal oleh-Nya lalu
kita bisa menyia-nyiakannya karena ada ‘cadangan’. Ingat, sampai saat ini belum
ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ginjal kronis, saat ini tenaga medis
yang ada hanya bisa memperlambat dampak yang ditimbulkan dari penyakit ginjal
tersebut.
Seramnya lagi, pada stadium-stadium awal,
penyakit ginjal kronis tidak ditemukan gejala yang khas, ini membuat penyakit
ginjal kronis pun sedikit sulit terdeteksi secara dini. Tanda dan gejala yang
timbul karena penyakit ginjal sangat umum dan biasa ada pada penyakit lainnya
seperti, tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil, adanya
darah dalam urine, mual dan muntah serta bengkak terutama pada kaki dan
pergelangan kaki.
Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan, akan
lebih baik melakukan pencegahan sedini mungkin sebelum penyakit ginjal kronis
menghampiri, terutama bagi yang memiliki faktor risiko nya. Faktor risiko
penyakit ginjal kronis ini dibagi menjadi dua, faktor risiko yang tidak dapat
dimodifikasi, seperti ada riwayat keluarga berpenyakit ginjal, kelahiran premature,
trauma di daerah abdomen, dan jenis
penyakit tertentu, serta faktor risiko yang dapat dimodifikasi, layaknya
hipertensi, radang ginjal, penggunaan narkoba, dan lain sebagainya.
Jika kita merasa memiliki salah satu atau
beberapa faktor risiko tersebut, maka mulai dari sekarang berjanjilah untuk
berusaha menjaga kesehatan ginjal dua kali lipat lebih keras dari orang lain
agar penyakit ginjal kronis tersebut tak sempat menghampiri. Sebenarnya
kementrian kesehatan sudah dari jauh hari menggaungkan pencegahan penyakit
ginjal kronis yang bisa dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan menerapkan
perilaku CERDIK dalam keseharian,
C = Cek Kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R= Rajin aktivitas fisik
D = Diet sehat kalori seimbang
I= Istirahat cukup
K = Kelola stress
Selain perilaku cerdik, kita pun bisa menjaga
ginjal dengan mencukupi kebutuhan air minum sehari-hari. Tak ada standard khusus
bagi kebutuhan air putih harian setiap orang, karena harus disesuaikan dengan
aktivitasnya masing-masing. Kementrian kesehatan memberi batas minimum,
setidaknya kita harus mengkonsumsi air putih minimal 8-10 gelas/hari. Tapi lagi-lagi
semua itu harus dikembalikan pada kebutuhan masing-masing orang, karena setiap
orang memiliki kebutuhan air putih yang berbeda-beda. Yuk sama-sama kita
sayangi ginjal untuk kehidupan yang lebih baik.
wah terimakasih info yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapusKalau mpo bilang ginjal kaya saringan teh tubruk.
BalasHapusAmpas teh yang tidak terpakai di buang. Sedangkan cairan yang berguna sama tubuh di aliran ke dalam tubuh.