Buat sebagian besar perempuan, bekas luka itu sering dianggap
sebagai ‘aib’, apalagi kalau ada di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh
orang lain, seperti area wajah, tangan dan kaki. Jujur, aku sendiri pun begitu,
bawaannya selalu panik tiap kali ada luka, bukan karena ga kuat menahan rasa
sakitnya, tapi justru lebih memikirkan bekas luka yang timbul setelahnya.
Saking khawatirnya terhadap sang bekas luka itu, biasanya aku sudah
mempersiapkan skincare khusus untuk menghilangkan bekas nya meski luka tersebut
belum sembuh.
Prinsip ‘sedia
payung sebelum hujan’ yang aku terapkan ini jelas tidak salah, namun masih
belum tepat, karena ternyata jika kita bisa melakukan penanganan yang tepat
pada saat terjadi luka, maka kita pun bisa meminimalisir dampak bekas luka yang
timbul karenanya. Dengan begitu, kita tidak perlu lagi menyiapkan skincare
khusus untuk bekas luka tadi.
Sayangnya, ada
begitu banyak mitos tentang penanganan luka yang kurang tepat dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Beberapa waktu yang lalu, aku bahkan sempat
membuat sebuah kuesioner di instagram story ku mengenai hal ini, dan hampir 75%
dari followers ku itu mempercayai mitos dalam penanganan luka tersebut.
Salah satu mitos
yang paling menarik perhatian ku adalah tentang luka yang sebaiknya dibiarkan
terbuka agar bisa mempercepat proses penyembuhannya. Jujur, aku sendiri pun
sempat mempercayai mitos ini, meski kadang terdengar sedikit bertolak belakang
dengan apa yang biasa aku pelajari saat masih menjadi anggota palang merah. Tak
hanya itu saja, ternyata masih banyak mitos-mitos lain seputar penanganan luka
yang beredar, mulai dari mitos remeh seperti tidak boleh menggaruk kerak luka
sampai mitos yang terdengar sedikit ekstrim seperti menggunakan air liur
sebagai obat luka.
Berada di tengah
masyarakat yang masih mempercayai mitos-mitos tersebut, kita jelas harus pandai
dalam memilih informasi yang tepat. Alhamdulillah beberapa waktu lalu aku
berkesempatan untuk ikut hadir dalam acara Wound Care Talk dengan topik seputar
penanganan luka yang tepat bersama dr. Adisaputra yang digagas oleh Hansaplast
dan Halodoc.
Menurut Dr.
Adisaputra, prioritas dalam merawat luka adalah menjaga kebersihan dan selalu
melindung luka tersebut agar tidak terkontaminasi bakteri sehingga bisa
mencegah terjadinya infeksi dan sekaligus dapat meminimalisir timbulnya bekas
luka. Jadi, kalau tadi di awal aku sempat menyinggung mitos soal luka yang
sebaiknya dibiarkan terbuka itu jelas salah besar ya…
Dari pemaparan
Dr. Adisaputra itu, ada beberapa langkah simpel yang berdampak besar dalam
proses penanganan luka yang wajib kita ketahui, diantaranya adalah sebagai
berikut,
- Bersihkan
luka nya dari kotoran yang terlihat dengan menggunakan air mengalir
- Bersihkan
kembali luka nya dengan menggunakan antiseptik, agar bakteri yang mungkin
ikut terbawa oleh air bisa benar-benar hilang.
- Lindungi luka dengan plester khusus luka.
Hansaplast Spray Antiseptik, bersihkan luka #GakPakePerih
Nah, kabar
baiknya, saat ini Hansaplast telah memiliki rangkaian produk untuk menangani
luka secara tepat gak pake perih. Yup, kalau biasanya produk pembersih luka
merek lain dapat menimbulkan rasa perih saat diaplikasikan ke luka, tidak
demikian dengan Hansaplast yang membuat inovasi baru berupa Hansaplast Spray Antiseptik yang
gak pake perih saat digunakan pada luka.
Hansaplast Spray
Antiseptik ini gak pake perih karena mengandung bahan aktif
PolyHexanide/PolyHexaMethylene Biguanide (PHMB). PHMB ini sangat
direkomendasikan sebagai pertolongan pertama yang tepat ketika terluka. PHMB
mengandung anti mikroba, tidak menyebabkan alergi, gak berwarna, gak berbau dan
gak pake perih seperti saat menggunakan antiseptik berbahan dasar lainnya.
Menariknya lagi,
karena dikemas dalam bentuk spray, Hansaplast Spray Antiseptik ini jadi lebih
mudah saat digunakan. Kita bisa langsung menyemprotkannya saja pada area luka
dengan jarak kurang lebih 10 cm. Setelah itu, bisa lanjut ke tahap penanganan
luka berikutnya deh.
Hansaplast Wound Care Ointment, bantu sembuhkan luka
Sebenarnya,
tubuh kita itu sudah didesain sedemikian rupa oleh sang pencipta agar bisa
menyembuhkan luka sendiri, namun jika proses penyembuhannya dirasa kurang cepat
maka kita bisa mengandalkan Hansaplast Wound Care Ointment ini. Hansaplast
Wound Care Ointment ini merupakan salep penutup luka yang bisa mempercepat
proses penyembuhan luka hingga dua kali lebih cepat* sekaligus dapat mengurangi
risiko luka membekas**.
Cara kerja dari
Hansaplast Wound Care Ointment ini adalah dengan membentuk semacam lapisan
pelindung luka yang memudahkan kulit ‘bebas bernapas’ sehingga mencegah luka
dari kondisi kering. Agaknya ini akan cocok digunakan untuk mereka yang masih
keukeuh memegang mitos ‘luka sebaiknya dibiarkan terbuka’ itu. Meski sebenarnya
sudah cukup melindungi luka, agar proses penyembuhannya bisa maksimal, baiknya
sih tetap menggunakan Plester luka juga setelah menggunakan Hansaplast Wound
Care ini.
*dibandingkan dengan luka yang tidak
dirawat
**untuk luka baru
Hansaplast Aqua Protect, lindungi luka dengan cara asyik
Kalau soal
plester khusus luka, Hansaplast memang sudah tidak diragukan lagi ketenarannya,
bahkan saking terkenalnya, masyarakat kita lebih sering menyebut ‘Hansaplast’
alih-alih plester luka. Menurutku sih ini suatu hal yang wajar, karena
Hansaplast memang memiliki berbagai varian plester luka yang bisa dipilih,
mulai dari plester luka dengan karakter yang disukai anak-anak sampai yang
paling keren, Hansaplast Aqua Protect.
Aku katakan sebagai
‘yang paling keren’ karena Hansaplast Aqua Protect ini terbuat dari bahan yang
kedap air jadi bisa tetap melindungi luka dengan baik saat sedang mandi,
berenang atau melakukan aktivitas air lain. Tak hanya itu saja, Hansaplast Aqua
Protect ini juga memiliki bantalan luka berkualitas tinggi serta terbuat dari
bahan breathable yang bisa membantu
proses penyembuhan luka.
Nah
jika penanganan luka nya sudah tepat dan menggunakan produk yang juga
berkualitas seperti produk dari Hansaplast ini, insya Allah luka pun akan cepat
sembuh dan bekas luka nya pun bisa diminimalisir. Produk perawatan luka Hansaplast ini mudah didapatkan dan
bisa dibeli melalui aplikasi Halodoc dengan fitur beli obat. Dalam waktu kurang
lebih 1 jam, produk sudah diantar ke rumah kita masing-masing. O iya,
kalau masih ada pertanyaan seputar cara tepat menangani luka, kalian bisa
langsung Tanya ke ahlinya lewat aplikasi Halodoc aja ya, di sana ada banyak
expert yang siap membantu kalian semua.
0 comments:
Posting Komentar