Saat berencana untuk mengarungi bahtera rumah tangga, sama sekali tak terpikirkan olehku kalau kehidupan ini akan jadi begitu kompleks. Aku yang dulu hanya berstatus anak gadis di sebuah keluarga, tiba-tiba harus menyandang beberapa gelar sekaligus. Gelar sebagai istri, Ibu, dan pastinya menantu dalam keluarga yang masih asing, seketika aku dapatkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Jujur, aku pun sedikit kewalahan menghadapinya, terutama untuk status sebagai menantu.
Di hadapan suami, aku biasa diperlakukan dengan penuh kasih sayang layaknya seorang putri, dan di depan anak-anak, aku pun bisa menjelma menjadi seorang ibu yang harus mengayomi anak-anak. Namun tidak demikian ketika aku berstatus seorang menantu, sampai sekarang, saat usia pernikahan ini menginjak angka 12 tahun pun aku belum menemukan jati diri yang tepat ketika sedang berhadapan dengan status tersebut.
Sama seperti kebanyakan masyarakat, aku dan mertua sering berselisih paham tentang banyak hal, apalagi untuk urusan yang menyangkut keseharian suami. Aku paham betul, mertua selalu beranggapan kalau dia tau segala hal tentang suami ku karena telah membesarkannya. Tapi, jiwa ku sebagai anak pertama dalam keluarga yang biasa memimpin ini kurang bisa menerima setiap ‘dikte-an’ nya tersebut. Alhasil selisih paham di antara kami pun sulit dihindari, bahkan untuk urusan sepele sekalipun.
Contohnya saja ketika hari raya idul fitri kemarin tiba, ibu mertua ku bersikukuh untuk memasak hidangan hari raya dengan alasan lebih mahir memasak dibanding aku, tapi aku sendiri pun amat ingin memasak untuk suami dan anak-anak di hari yang spesial itu. Terlihat sepele kan ?! kalau ingat bagaimana kami berselisih paham saat itu aku masih sering tertawa cekikikan, harusnya kan aku bersyukur karena ga perlu capek-capek masak, tapi kok malah menolaknya ya, hehehe… Ya begitulah keseharian ku ketika harus berstatus sebagai menantu nya.
Sebenarnya ibu mertua ku ini bukan orang jahat yang selalu menyalahkanku dalam berbagai situasi tanpa alasan jelas, hanya cara penyampaiannya saja yang mungkin kurang bisa aku terima dengan baik. Entahlah, mungkin karena memang kami berdua hidup di jaman yang berbeda jadi otomatis cara kami memandang sesuatu pun acapkali berbeda satu sama lain. Makin ke sini aku makin bisa memahami sikap dan perilaku beliau, karena apa yang ia katakan sering ada benarnya juga.
Ibu mertua itu harus diperlakukan sama dengan ibu kandung karena ia sudah rela ‘memberikan’ anak laki-laki nya untuk menyayangi dan menafkahi kita, begitu pesan ibu ku tiap kali aku curhat soal perselisihan ku dengan ibu mertua padanya. Nasehat itu terus menerus ia ucapkan sampai akhirnya tertanam dengan manis di benakku.
Nah, untuk mempererat hubungan ku dengan ibu mertua, aku berencana membuat sebuah kejutan di hari ulang tahun pernikahan beliau yang kebetulan jatuh di bulan ini. Rencana ini sempat akan kubatalkan, karena kesibukanku dalam mendampingi anak-anak belajar daring selama pandemi. Rasanya waktu 24 jam itu amat kurang untuk bisa melakukan semua hal sekaligus, termasuk untuk menyiapkan kejutan spesial pada ibu mertua. Tapi bukan aku namanya kalau tidak bisa mencari celah solusi di tengah kesulitan dong, Alhamdulillah rencana ini insya Allah akan tetap bisa terlaksana dengan bantuan dari HappyFresh.
Hambatan menyiapkan kejutan tersebut, tak hanya soal aku yang tidak sempat berbelanja kebutuhan itu saja, tapi jujur aku juga masih suka malas mengikuti berbagai protocol kesehatan yang wajib dilakukan saat harus keluar rumah. Oleh karena itu, HappyFresh jelas bisa diandalkan dalam mengatasi masalah ku ini. Sebelumnya aku memang sudah lumayan sering berbelanja kebutuhan rumah dengan HappyFresh, jadi jangan heran kalau akhirnya terpikirkan olehku ide menyiapkan kejutan untuk #BikinMertuaHappy dengan bantuan HappyFresh ini.
Belanja dengan HappyFresh, membuatku seolah memiliki asisten pribadi saja. Aku tak perlu bersusah payah antri di kasir atau berat-berat mendorong troli belanjaan lagi. Cuma tinggal klik klik, pilih belanjaan, dan transfer, lalu barang belanjaan pun sampai di depan rumah dengan selamat. Asyik nya lagi, kalau ada barang pesanan yang tidak ada atau tidak sesuai catatan, HappyFresh akan segera mengkonfirmasi dulu pada ku sebelum dibelanjakan.
Ga Cuma itu aja, aku juga bisa memilih supermarket atau swalayan favorit, dan waktu pengirimannya juga. Pokoknya beneran seperti punya asisten belanja sendiri deh, jadi meski sedang sibuk-sibuknya di rumah aku tetap bisa berbelanja kebutuhan untuk membuat kejutan spesial buat mertua ku tanpa harus ribet dengan segala protokol wajib di luar.
Berbeda dengan biasanya, kali ini belanjaanku didominasi dengan perlengkapan untuk membuat cake dan semua kebutuhan rumah yang memang disukai oleh ibu mertuaku. Bayanganku sih, kalau kebutuhan rumah nya terpenuhi beliau pasti akan tambah senang. Makanya kebutuhan rumah favoritnya seperti deterjen, pembersih kamar mandi, sembako, dan kopi pun tak luput dari jeratan kantong belanja di akun HappyFesh ku. Duhhh jadi deg-degan deh, semoga ibu mertua ku bisa happy yaa menerima kejutan yang aku siapkan ini.
O iya rencananya nanti aku juga akan cerita soal kemudahan belanja di HappyFresh ini pada beliau, supaya nantinya ia juga bisa terbantu dengan HappyFresh ini. Apalagi kan HappyFresh lagi ada promo diskon 50 ribu untuk pesanan pertama dengan kode voucher MERTUAHAPPY. Nah kalian juga bisa tuh pakai kode voucher tersebut untuk belanja kebutuhan rumah. Yuk #BikinMertuaHappy dengan bantuan HappyFresh.
0 comments:
Posting Komentar