Sedih rasanya saat melihat angka kasus Covid-19
di Indonesia yang terus bertambah dari hari ke hari. Tak tanggung-tanggung saat
ini, 17 Desember 2020, tercatat sudah ada 636.154 kasus konfirmasi positif di
tanah air. Jelas bukan angka yang main-main dan bisa kita sepelekan. Sayangnya,
entah karena jenuh atau berbagai hal lainnya, alih-alih makin waspada,
masyarakat malah cenderung kendor melakukan protokol kesehatan, padahal saat
ini protokol kesehatan merupakan senjata andalan kita.
Jujur, aku heran dengan perilaku mereka yang
terkesan cuek dengan protokol kesehatan, apalagi sampai mengatakan kalau
Covid-19 hanyalah sebuah konspirasi belaka. Please atuh, stop saling berargumen
tak jelas, kalau merasa tak punya nyawa cadangan yang bisa digunakan lagi saat
Covid-19 menyerang, bukankah akan lebih baik kita sama-sama kompak dan bersatu
perang melawan pandemic ini saja?
Terus mencari info terupdate dan bisa dipertanggung
jawabkan tentang perkembangan Covid-19 di Indonesia, bisa dibilang merupakan
cara terbaik untuk bertahan hidup di masa pandemi yang entah kapan akan
berakhir ini. Seperti dengan mengikuti berbagai webinar seputar pandemic dan
covid-19 misalnya.
Oleh karena itu aku benar-benar antusias ketika
berkesempatan untuk ikut gabung dalam webinar yang diadakan oleh Pepsodent beberapa
waktu lalu. Banyak hal baru yang aku dapatkan dari paparan materi para
narasumber dalam webinar itu, salah satunya adalah tentang bagaimana memperkuat
pertahanan diri dan keluarga agar senantiasa terhindar dari Covid-19.
Kabar baik dari Pepsodent tentang hasil studi in-Vitro
Hal pertama yang wajb kita pahami tentang
Covid-19 adalah soal bagaimana virus tersebut bisa masuk ke dalam tubuh. Ingat,
virus itu tidak punya kaki, jadi dia tidak bisa ‘berjalan sendiri’ ke tubuh.
Tanpa disadari, bukan virus nya yang mendatangi kita, tapi justru kita lah yang
mengundang dan menjemput virus tersebut. Kira-kira gambarannya seperti itu.
Virus yang menyebabkan Covid-19 itu menyebar
melalui droplet air liur atau lender dari hidung mereka yang terkonfirmasi
positif. Droplet tersebut mungkin saja terhirup lewat udara atau tak sengaja
dipegang dan masuk ke tubuh karena kebiasaan memegang area wajah, hidung dan
mulut. Rasanya info ini bukan hal yang baru kita dengar bukan? Tapi sengaja aku
ulang kembali agar kita semua semakin aware dengan hal ini.
Kalau sudah tau bagaimana cara penyebarannya
harusnya kita semua paham dong ya, alasan pemerintah selalu menggaung-gaungkan protokol
kesehatan yang disingkat menjadi 3M itu, memakai masker, menjaga jarak dan
mencuci tangan dengan sabun. Karena obat Covid-19 belum ditemukan, jadi 3M
inilah yang saat ini menjadi tameng bagi kita.
Nah Alhamdulillah, dalam webinar tersebut Pepsodent
membawa kabar gembira tentang hasil study in-vitro yang dilakukan terkait
pencegahan Covid-19. Studi in-vitro yang dilakukan oleh Microbac Laboratories
yang sudah diakui secara internasional itu berhasil membuktikan kalau Pepsodent
Active Defense Mouthwash dengan teknologi cetylpyridinium chloride (CPC) efektif
mengurangi jumlah Virus SARS-CoV-2 hingga 99,9 % dalam waktu 30 detik.
Jadii, bisa dikatakan kehadiran Pepsodent
Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC ini dapat melengkapi anjuran
pemerintah soal protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus covid-19. Iyess,
kalau sebelumnya kita mengenal 3M, sekarang ada tambahan tameng yang bisa kita
lakukan yaitu 3M Ekstra,
Memakai Masker saat keluar rumah,
Menjaga jarak dan hindari kerumunan,
Mencuci tangan pakai sabun antiseptic selama 20
detik,
Dan ekstra nya adalah berkumur menggunakan
mouthwash dengan teknologi CPC seperti Pepsodent Active Defense.
Donasi Pepsodent untuk Garda terdepan perang melawan Covid-19
Nah mengingat pentingnya memutus mata rantai
penyebaran Covid-19 tersebut, Pepsodent pun tak mau menutup mata akan hal ini.
Untuk mendukung pemerintah dalam perang melawan pandemi, Pepsodent pun terinspirasi
untuk mendonasikan 50.000 Pepsodent Active Defense dengan teknologi CPC ini
pada garda terdepan perang ini, para tenaga kesehatan yang ada di berbagai
rumah sakit rujukan dan wisma atlet.
Studi in-vitro ini memang masih studi awal,
tapi melihat hasil positif yang ditunjukannya, bolehlah kita sedikit bersyukur
dengan hal ini. Pepsodent dan Unilever pun masih terus mengembangkan penelitian
tersebut. Cara terbaik yang bisa dilakukan oleh orang awam seperti kita adalah
dengan mendoakan keberhasilan mereka yang sedang berjuang di garda terdepan
itu, baik para tenaga kesehatan maupun para peneliti nya.
Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan adalah
jangan jendor melakukan protocol kesehatan dengan 3M ekstra tadi yaa….
Bismillah, insya Allah kita bisa melewati masa-masa sulit ini bersama, dan
kelak kita bisa berbangga diri saat cerita tentang masa-masa ini pada anak cucu
kita.
0 comments:
Posting Komentar