Rasanya tak ada kata yang cukup tepat untuk
menggambarkan situasi pada masa awal pandemi di rumah kecil kami. Ya, tak pernah
terbayang ada masa yang begitu sulit harus kami lalui bersama. Tak sekedar ‘sudah
jatuh tertimpa tangga’ saja, bahkan jauh lebih dari itu. Kasarnya, boro-boro bisa
khawatir terpapar virus Covid-19, pikiran kami saja sudah dipenuhi dengan
banyak hal lainnya.
Sedikit cerita, penerapan kebijakan
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan pemerintah telah memukul telak keluarga
kami dari berbagai sisi, terutama mental dan ekonomi. Usaha suami yang
bergantung penuh pada jam masuk anak sekolah terpaksa tutup, entah sampai kapan.
Padahal bisa dibilang usaha tersebut lah yang selama ini menjadi penopang hidup
kami.
Tak sampai di situ saja, tantangan terbesar justru datang ketika harus mengambil alih tugas guru untuk mengajar ketiga anak kami di rumah sekaligus. Ya, bukan cuma satu atau dua, tapi tiga orang anak dengan jenjang yang berbeda. Si Sulung di kelas 6 SD yang sedang membutuhkan perhatian khusus karena akan masuk ke SMP, Si anak tengah di kelas 2 SD yang sudah mulai belajar perkalian-pembagian, serta si bungsu yang sedang asyik belajar membaca dan menulis di jenjang TK. Semua butuh perhatian.
Menyalahkan kebijakan pembelajaran jarak jauh
pun tak bisa kami lakukan, karena toh itu semua untuk kebaikan kita bersama.
Mau tak mau kami harus bisa menerima dan bertahan di masa sulit ini. Bukan lagi
dari titik nol, tapi Kami harus menghadapi pandemi dari titik minus, tanpa
tabungan yang harusnya bisa jadi penopang ekonomi di saat usaha tutup, tanpa
pula pendidikan dasar sebagai guru untuk mengambil alih tugas mengajarnya.
Jujur, ada masa dimana kami berdua, aku dan
suami, hanya bisa duduk diam dan tak tau harus berbuat apa untuk bisa bertahan.
Alhamdulillah, masa itu tak berlangsung lama. Canda tawa serta keributan kecil
ketiga anak di rumah, membuat kami cepat sadar dan kembali bangkit. Harus ada
langkah baru yang kami mulai.
Usaha suami yang tutup jelas tak bisa
diandalkan lagi, mau membuka usaha baru pun kami coret dari daftar rencana
karena tak ada modal untuk memulainya. Satu-satu nya yang terpikirkan hanya lah
lebih fokus menulis dan membuat konten instagram saja, kami sepakat untuk
bekerja sama menjadikan hobiku itu sebagai tumpuan utama nafkah keluarga.
Saat aku sedang kelimpungan dikejar deadline
tulisan, suami akan dengan sigap menggantikanku melakukan pekerjaan rumah,
termasuk urusan mengajar anak-anak. Jelas ada banyak drama yang kami lalui,
tapi seiring berjalannya waktu kami mulai terbiasa dengan ritme kewalahan di
masa pandemi ini.
Sekarang, setelah berhasi melalui satu tahun
masa pandemi, aku bisa dengan bangga menyebut kalau kami adalah salah satu Keluarga
Jempolan Indonesia, keluarga kece yang bisa terus bertahan di masa pandemi. Oleh
karena itu wajar dong jika aku begitu senang ketika diapresiasi dengan berbagai
keseruan #KeluargaJempolan pada helatan BloggerDay 2021 oleh Komunitas
Bloggercrony Indonesia.
BloggerDay 2021 untuk Keluarga Jempolan BCC Squad
For your information, BloggerDay merupakan
acara tahunan yang diadakan oleh Komunitas Bloggercrony Indonesia di setiap
perayaan anniversary nya. Berbeda dengan anniversary pada umumnya, Bloggercrony
justru memanjakan BCC Squad, sebutan untuk para anggotanya, dengan berbagai
keseruan yang sayang untuk dilewatkan.
Tema yang diangkat pada BloggerDay kali ini
adalah Keluarga Jempolan. Karena masih dalam masa pandemi, keseruan BloggerDay
2021 diadakan secara daring melalui zoom meeting yang diikuti oleh 100 peserta
terpilih. Para peserta ini dipilih karena terbilang aktif mengikuti kegiatan Komunitas
Bloggercrony Indonesia baik secara online maupun offline. Alhamdulillah,
BloggerDay 2021 yang berlangsung selama kurang lebih 7,5 jam itu berlangsung
tanpa kendala dengan dukungan fasilitas zoom dari KITATAMA EVENT.
Virtual Family Trip ke
USA bareng Kak Idfi Pancani, Seruuuuu!
Seakan paham akan kebosanan yang kami alami
selama pandemi, pada sesi pertama BloggerDay 2021, kami pun diajak virtual
Family Trip ke USA bersama Kak Idfi Pancani. Yup, namanya juga Virtual family
Trip, di ‘perjalanan’ kali ini kami diperbolehkan mengajak serta anak-anak
untuk seru-seruan bareng ‘berangkat’ ke USA secara virtual. Meski hanya virtual
saja, tapi keseruannya tetap terasa kok, hehehe.
Kak Idfi memang piawai memandu kami semua ke
USA secara virtual. Keseruan menaiki salah satu wahana di Universal Studio
Hollywood hingga merasakan sensasi ber-basah ria di bawah air terjun Niagara pun
terasa begitu nyata dalam bayangan kami.
Tak hanya itu saja, di setiap tempat yang kami
datangi, selalu ada pengetahuan dan pastinya kuis berhadiah yang dibagikan oleh
Kak Idfi. Benar-benar Virtual Trip yang tak bisa dilupakan deh. Buat kalian
yang mau merasakan keseruan virtual trip bareng kak Idfi bisa langsung aja cek ke
akun instagram @piknikbarengidfi ya.
Inspirasi keren dari Kang Maman dan Kak Shafiq Pontoh di sesi kedua BloggerDay2021
Sesi kedua BloggerDay 2021 yang bertajuk
Senjakala “content creator” ini mengajak para peserta untuk kembali merenungi
apa yang akan dilakukan jika tiba masa nya ‘kejayaan’ kita di dunia content
creator mulai meredup. Bisa kah kita bertahan di masa itu? Sharing tentang hal
inilah yang dilakukan oleh kedua narasumber ini.
Kang Maman pun mengakui, ia bukan lah ‘pemain
baru’ di dunia content creator ini, bahkan bisa dibilang terlalu lawas. Jelas
bukan tanpa alasan ia bisa bertahan di dunia yang katanya butuh kreativitas
tingkat tinggi ini. Ada skill yang harus terus di-upgrade agar bisa mengikuti
perkembangan jaman tanpa menghilangkan jati diri nya.
Satu pesan dari kang Maman yang aku ingat
adalah jangan takut untuk jadi spesialis di dunia content creator. Jujur, ini
membuatku sedikit tersentil, karena hingga saat ini aku memang masih mengambil
job dari berbagai hal, seperti travelling, beauty, lifestyle dan masih banyak lagi.
Nah menurut Kang Maman ini tidak benar.
“Jangan takut jadi spesialis, Lihat Kartini,
umur nya hanya 23 tahun tapi karya dan namanya tak lekang dimakan jaman. Tengok
KARTINI, coba hilangkan huruf K,N,I, akan tertinggal ARTI. Kalau kita berkarya
tanpa memiliki arti maka semua tak berarti” begitu kata kang Maman.
Tak hanya itu saja, Kang Maman dan Kak Shafiq
Pontoh pun kembali mengingatkan untuk saling berkolaborasi alih-alih bersaing.
Dengan kolaborasi semua akan terasa lebih mudah.
Hadapi tantangan
pembelajaran jarak jauh bersama Kania Safitri dan Kak Ifa H. Misbach
Nah sesi ketiga BloggerDay 2021 ini bisa
dibilang merupakan sesi yang paling kami butuhkan. Temanya adalah tentang
Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh. Dari sharing Kak Kania Safitri, seorang Mom
influencer, aku jadi makin sadar kalau pembelajaran jarak jauh ini memang
memberikan tantangan tersendiri bagi para orangtua.
Tantangan seperti sulit mengajak anak duduk
diam untuk belajar hingga boros kuota dan sinyal internet yang naik turun, tak
hanya dialami oleh keluarga kami saja. Faktanya ada banyak keluarga lain yang
juga mengalami hal serupa.
Nah Kak Ifa H. Misbach kembali mengingatkan
kami untuk lebih bersabar lagi menghadapi semua tantangan selama proses
pembelajaran jarak jauh. Ingat selalu, anak kita adalah buah hati kesayangan
bukan hewan yang sedang dilatih di tempat sirkus.
Kalau kita yang sudah dewasa ini saja bisa
merasa stress menghadapi pandemic yang entah kapan akan selesai ini, apalagi
anak-anak, mereka juga pasti lebih stress dan bosan dari kita. Hanya saja
mungkin cara pengungkapannya yang berbeda. Oleh karena itu, yuk coba pahami
mereka.
Ya, Pandemi dan berbagai tantangan untuk bisa
tetap bertahan memang memberikan banyak pelajaran berharga pada kita. Saat
sedang susah untuk bertahan, boleh kok kalau mau menangis, tapi jangan
lama-lama, lihat ada keluarga yang menunggu kita untuk bangkit kembali.
Keluarga Jempolan Insya Allah bisa melalui pandemic dengan manis. Bismillah,
kita bisa!
Terakhir aku mau ngucapin terima kasih yang
sebesar-besarnya pada para pendukung acara BloggerDay 2021. Terima Kasih karena
sudah memberikan acara yang begitu keren ini.
KITATAMA EVENT @kitatama.id,
Kak Idfi Pancani @piknikbarengidfi,
Kang Maman Suherman,
Kak Shafiq Pontoh,
Kak Kania Safitri,
Kak Ifa H. Misbach,
Kak Gita Siwi, selaku Host,
Kak Helen Simarmata, selaku Moderator,
BCN/X Squad,
BloggerPreuner,
@duorajistore, @katalensaku.photoworks, @ebigsoo_fashion_, @anesacooking, @geraiaksesoris2, @aykoprojects, @makarame, @resepdapurayah, @dapursesukahati, @hennahijab_collection, @asiboostertea, @sreehandmate, @photocoffe_
0 comments:
Posting Komentar