Belakangan ini, chat whatsapp ku penuh dengan
pertanyaan seorang teman lama yang sedang kebingungan merawat anak nya. Tak
lama lagi, buah hatinya tersebut genap menginjak usia satu tahun, namun hingga
sekarang ia masih belum bisa melepas anaknya itu untuk tidur sendiri. Di satu
sisi sahabat ku ini merasa tidak tega, namun di sisi lain ia dan suami pun
butuh ‘privasi’. Begitu kurang lebih kegalauannya yang diceritakan padaku.
Memisahkan buah hati untuk tidur sendiri memang
menjadi dilema bagi kita sebagai orang tua. Kata tidak tega acapkali terlontar
sebagai alasan utamanya. Tapi tahukah bunda kalau memisahkan si kecil saat
tidur sejak dini akan memberi dampak positif jangka panjang untuk nya, seperti
melatih kemandirian, memberikan privasi lebih untuk orang tua, melatih
keberanian, serta meminimalisir resiko tertindih saat tidur pada si kecil.
Teman lama ku ini paham betul akan banyaknya manfaat
melatih anak tidur sendiri, hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk sesegera
mungkin melatih buah hati nya tidur sendiri. Nah untuk mempermudah nya, sebagai
sahabat, aku ingin sedikit membagikan tips yang sebelumnya sudah aku terapkan
pada ketiga anakku. Sengaja aku tulis di blog ini agar lebih bebas dan tak
terbatas karakter seperti pada chat whatsapp. Semoga berguna juga yaa untuk
bunda-bunda lain yang sedang menalami kegalauan serupa.
Tips melatih si kecil tidur sendiri
Pilih waktu yang pas
Menurutku tak ada patokan waktu khusus untuk
melatih si kecil tidur sendiri,
tergantung pada kebutuhan serta kondisi masing-masing keluarga. Beberapa
keluarga mungkin ada yang sampai sengaja menyiapkan kamar khusus sejak bayi,
namun beberapa lainnya bisa saja baru memisahkan si kecil pada usia yang agak
besar. Nah yang harus jadi catatan adalah semakin besar usia si kecil, maka biasanya
akan semakin sulit dilatih untuk tidur sendiri. Jadi sebaiknya melatih si kecil
tidur sendiri ini dilakukan sesegera mungkin yaa
Mulai secara perlahan
Jika sudah terlanjur dibiasakan tidur bersama
orang tua, seperti pada kasus temanku ini, sebaiknya mulai melatih si kecil
tidur sendiri secara perlahan. Jadi jangan langsung seketika memisahkan nya
yaa. Misalnya saja, kita bisa mulai dengan memisahkan kasurnya dulu, namun
tetap berada di kamar yang sama. Setelah beberapa hari, bisa lanjut memisahkan
kamarnya tapi tetap ‘dikeloni’ dulu. Kalau sudah terbiasa barulah ‘petualangan’
tidur sendiri pada si kecil bisa dimulai.
Jangan dipaksa
Berdasarkan pengalamanku, akan ada beberapa
drama yang harus kita lalui selama masa melatih si kecil tidur sendiri ini. Bisa jadi
drama-drama tarsebut membuat kita sedikit tidak sabar, tapi jangan paksa si
kecil ya bun. Usahakan tetap sabar menghadapinya yaa.
Pilih perlengkapan tidur yang sesuai
Bisa dikatakan ini adalah poin terpenting dari
tips yang bisa aku berikan. Pilih perlengkapan tidur yang sesuai dan pastinya
akan disukai oleh si kecil, terutama untuk urusan matras atau kasurnya. Yup,
untuk urusan matras atau kasur, aku tidak pernah main-main, karena menyangkut kenyamanan
si kecil saat tidur. Matras atau kasur untuk si kecil harus merupakan produk
berkualitas tinggi seperti Matras Bayi Mamoru.
Review Matras Bayi Mamoru untuk Melatih si kecil tidur sendiri
Aku menyarankan pakai Matras Bayi Mamoru untuk
melatih si kecil tidur sendiri ini jelas bukan tanpa alasan, Matras bayi Mamoru
memang sengaja dihadirkan dengan support yang cukup untuk menopang tulang si
kecil sekaligus memberikan kenyamanan dan kualitas tidur yang baik. Kalau si
kecil bisa tidur dengan nyaman, tentu akan semakin memudahkan kita untuk
melatihnya tidur sendiri, begitu logika nya.
Matras Bayi Mamoru ini sengaja didesain dengan
ketebalan hanya 5-10 cm, karena ketebalan tersebut terbukti ideal untuk
kenyamanan tidur si kecil. Tak hanya itu saja, Matras Bayi Mamoru juga
menggunakan busa dengan teknologi Jepang yang sudah lulus uji K3L (Kesehatan,
Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan), jadi insya Allah lebih aman untuk si
kecil.
Kerennya lagi, Matras Bayi Mamoru sudah
mendapatkan ROHS certified, anti jamur, anti bakteri, dan anti bau, sehingga
aman untuk pernapasan dan kulit bayi sensitif sekalipun. Kain cover lapisan
luar pun adalah kain dengan lapisan serat-serat alami dari kayu yang memiliki kemampuan
anti bakteri dan anti bau.
Lucunya, saat pertama kali menggunakan Matras Bayi
Mamoru ini aku sempat ‘menyalahkan’ pemasangan retsleting/zipper nya yang
seolah terbalik. Namun ternyata itu bukan sebuah kesalahan, Matras Bayi Mamoru
memang sengaja didesain dengan jahitan yang aman, dilengkapi dengan YKK Ziper
dan kepala zipper di bagian dalam. Dengan posisi zipper yang seperti itu, sama
sekali tak ada bagian matras yang mengganggu.
Dengan memilih Matras Bayi Mamoru, aku berharap
lebih banyak bunda di luar sana yang merasakan juga mudahnya melatih si kecil
tidur sendiri. Untuk yang mau tau info selengkapnya seputar Matras Bayi Mamoru
ini, bisa langsung kepoin aja akun instagramnya di @mamoru.mombaby yaa
0 comments:
Posting Komentar