Berawal dari keinginan merasakan lagi nikmatnya
mendapat ‘THR’, membuatku akhirnya mulai konsisten mengelola keuangan pribadi.
Sedikit info, penghasilan utamaku memang hanya berasal dari hasil menulis di
blog ini saja. Artinya, sama seperti para freelancer lain, aku pun tidak
memiliki jatah THR layaknya para pegawai tetap. Penghasilan pun cenderung tidak
menentu, kadang ramai kadang juga ramai banget, hehehe. Jadi benar-benar harus
bisa mengelola keuangan dong yaa.
Jujur, awal nya aku pun sempat kelimpungan
mencari formula khusus agar keuangan ku yang tak menentu ini dapat terkelola
dengan baik. Aku terus mencoba berbagai cara hingga akhirnya menemukan jalan
yang menurutku paling pas untuk diterapkan oleh para freelancer. Dari situlah
akhirnya aku putuskan untuk sharing di sini, siapa tau bisa bermanfaat untuk
kamu yang sedang membaca blog ini.
Buat pos-pos rekening
Sebenarnya cara ini merupakan pengembangan dari
‘tabungan amplop’ ala nenek kita dulu. Namun karea sebagian besar penghasilan
yang aku terima saat ini adalah melalui transfer via bank, maka aku pun
memodifikasi nya dengan cara membuat beberapa pos rekening. Kamu bisa
memanfaatkan rekening-rekening lama yang kamu punya tuh.
Sebagai contoh, aku memakai rekening di Bank A
untuk tabungan uang kuliah ku, rekening di Bank B sebagai dana darurat,
rekening di Bank C untuk bayar asuransi, pajak dan zakat tahunan serta rekening
di Bank D sebagai rekening arus yang digunakan untuk keluar masuk harian.
Saranku pilih rekening di Bank yang tidak ada biaya adminnya seperti pada bank
syariah dan saat transfer sebaiknya menggunakan aplikasi transfer yang sudah
terdaftar di OJK agar tidak terkena biaya admin lagi.
Utamakan bayar tagihan
Saat menerima penghasilan, sebelum
mengalokasikan nya pada masing-masing pos rekening itu, jangan lupa untuk
selalu mengutamakan kewajiban atau tagihan-tagihan yang harus diselesaikan.
Catat seluruh tagihan mu seperti kartu kredit, asuransi, biaya sewa, dan
lain-lain. Setelah seluruh tagihan tersebut selesai, barulah kamu bisa
melanjutkan ke step berikutnya.
Alokasikan sesuai pos
Kalau pos-pos rekening tadi sudah siap,
selanjutnya tinggal mengalokasikan dana nya tiap kali ada penghasilan masuk.
Aku biasanya menggunakan sistem presentase untuk membagi nya dan langsung aku
bagikan melalui transfer ke masing-masing rekening tersebut. Contoh untuk
alokasi uang kuliah adalah 5% dari penghasilan yang diterima, begitu pun untuk
alokasi di rekening lain. Nah sisanya itulah yang boleh aku gunakan untuk
keperluan sehari-hari.
Masukan keranjang dulu, checkout nanti-nanti
Aku tahu kok, yang namanya perempuan kadang
suka nggak bisa menahan diri untuk belanja, terutama belanja online. Aku sendiri
juga begitu soalnya, hehehe. Nah biar nggak sedikit-sedikit checkout, sekarang
kalau ada barang yang mau dibeli, biasanya nggak langsung di-chekout tapi
masukin ke keranjang dulu. Tunggu beberapa hari, sembari nunggu biasanya aku
akan berpikir lagi, apakah abrang tersebut memang aku butuhkan atau tidak. Dengan cara ini, aku berhasil mengurangi
kuantitas checkout di marketplace, hehehe.
Konsisten
Last but not least, kita harus konsisten. Semua
trik ini baru akan berhasil kalau kamu nya konsisten menjalani semua. Percuma
aja baca buku-buku mengelola keuangan yang super tebel itu kalau akhirnya kamu
tidak punya prinsip. Jadi mantapkan hati buat selalu konsisten yaa.
Aku udah mencoba sendiri beberapa trik ini, dan
Alhamdulillah berhasil. Lebaran tahun ini, aku bisa tuh merasakan nikmatnya ‘dapet
THR’ dari hasil konsisten mengelola keuangan selama satu tahun terakhir ini.
Kalau aku aja bisa, kamu juga pasti bisa kok.
By the way, menjelang hari raya idul fitri 2022
iniFWD Insurance memberikan berkah berlimpah untuk kita semua nih. Ada diskon
hingga 50% dari periode 25-30 April 2022 untuk setiap pembelian / kepesertaan
premi tahun pertama produk Asuransi Bebas Handal, FWD Cancer Protection, Bebas Rencana, dan Bebas Aksi.
Jadi, tunggu apalagi, berikan perlindungan pada
orang-orang tersayang mu dengan berkah melimpah dari FWD Insurance yuk!
Semangat mengelola keuangan mu yaa.
setuju banget, membuat pos pos alokasi pengeluaran perlu juga. Supaya uang kita juga terkontrol kemana larinya
BalasHapusdan yang utama utamakan tanggungan dulu kalau ada, sisanya bisa dibuat alokasi yang lain
Bagus juga solusinya, biar kaya orang-orang ya bisa merasakan thr walaupun penghasilan tidak pasti
BalasHapus