Beberapa waktu lalu aku sempat mengambil gambar kondisi sampah bertebaran di area GBK setelah ada suatu acara. Melihat foto nya saja sudah cukup menguras emosi, apalagi kalau kalian sampai melihat langsung sepertiku kemarin, duh ingin nangis rasanya. Memang betul, tak sampai lama area tersebut langsung dibersihkan oleh petugas, tapi bukankah meringankan pekerjaan orang lain dengan bertanggung jawab sama sampah masing-masing itu jauh lebih baik?
Please atuh lah, emang nya
sesusah itu ya buat buang sampah di tempat nya? Atau kalau memang nggak bisa
menemukan tempat sampah di area itu, emangnya sampah dari masing-masing orang
tuh sampai satu ton ya, kok nggak sanggup dibawa dulu sembari cari tempat
sampah nya sih. Mohon maaf kalau tulisan kali ini terbaca sedikit emosi, karena
aku memang benar-benar merasa kesal bukan main melihat kondisi ini, hiks. Gini
loh, kita buang sampah pada tempatnya aja, si sampahnya itu masih jadi pe-er
besar, apalagi sampai seperti itu.
Terasa dong ya makin ke sini bumi
tuh makin panas dan ternyata sedikit banyak panas nya bumi ini tuh ya karena gaya
hidup kita juga. Iyes, ada banyak hal yang biasa kita lakukan dalam keseharian
yang nyatanya berdampak negatif pada perubahan iklim di Bumi, salah satunya ya kebiasaan membuang
sampah tanpa tanggung jawab seperti contoh kasus tadi.
Langkah kecil untuk dampak besar bagi mitigasi perubahan iklim
Perubahan iklim itu benar-benar
nyata terjadi loh, udah bukan saat nya lagi kita berdiam diri dan menutup mata.
Jujur tau soal ini udah lama banget dan makin dikuatkan lagi setelah aku hadir
di IDEAFEST 2022 beberapa waktu lalu. Percaya atau tidak, bahkan setelah adanya
berbagai komitmen untuk menekan emisi karbon serendah-rendahnya sekalipun, contohnya
di Conference of Parties (COP21) di Paris, sejauh ini komitmen itu masih belum
dapat mencapai target.
Iyes, faktanya komitmen-komitmen
yang sudah disepakati dan mulai dijalankan itu masih jauh dari target. Contohnya
saja, tanpa disadari setiap menit kita telah kehilangan area hutan seluas 10
lapangan sepakbola. Miris ya, padahal hutan itu memegang peran penting dalam
menyerap emisi karbon dari atmosfer.
Emisi karbon yang dihasilkan dari keseharian kita itu memang sulit untuk dihilangkan sama sekali, tapi paling tidak ada banyak Langkah kecil yang bisa dilakukan untuk menguranginya kok, salah satunya dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ramah lingkungan ini nggak susah sama sekali untuk diterapkan, Cuma butuh sedikit pembiasaan aja. Berikut ini adalah beberapa contoh gaya hidup ramah lingkungan yang bisa kita terapkan Bersama-sama,
Bertanggung jawab dengan sampah sendiri
Percaya deh, ini bukan suatu hal
yang sulit kok. Mulai dari sampah sendiri aja dulu. Biasakan untuk selalu
membuang sampah pada tempatnya. Jika tidak bisa menemukan tempat sampah, nggak
ada salahnya buat dibawa dulu sampai menemukan tempat sampah. Nanti kalau sudah
mulai terbiasa, bisa lanjut ke step berikutnya, yaitu memilah sampah nya. Pisahkan
sampah berdasarkan jenis nya masing-masing, untuk mempermudah proses daur ulang
sampah jenis tertentu.
Tanam pohon
Mulai dari rumah sendiri juga
bisa kok, kalau belum terbiasa kamu bisa mulai dari menanam pohon yang minim
perawatan.
Bawa kantong belanja
Alhamdulillah sekarang di beberapa kota besar di Indonesia sudah ulai menerapkan kebijakan terkait penggunaan kantong belanja, jadi mau tidak mau masyarakat mulai beralih menggunakan kantong belanja yang bisa digunakan berulang.
Naik angkutan umum
Selain mengurangi kemacetan, faktanya naik angkutan umum bisa ikut mengurangi emisi karbon juga loh. Tak hanya itu saja, naik angkutan umum pun membuat kita jauh lebih sehat dan hemat di kantong. Kabar baiknya, saat ini angkutan umum pun sudah mulai berbenah dan membuat kita jadi lebih nyaman menggunakannya.
Bawa air minum sendiri
Bawa tumbler berisi air minum
sendiri ini tuh adalah salah satu Langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk ikut andil dalam mitigasi perubahan iklim loh.
Lagipula, bawa minum sendiri dari rumah juga bisa menghemat kantong juga kaan.
Nah kalau misalnya ada suatu
kondisi dimana kita terpaksa banget harus beli air minum dalam kemasan, coba
deh buat beralih ke produk yang sudah berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim
dengan mengurangi jejak karbon di sepanjang rantai pasoknya serta meminimalisir
pelepasan karbon ke udara dengan berbagai upaya kolaboretif demi mencapai net
zero. Emang ada ya produk seperti itu? Ada dong, AQUA Life jawabannya.
AQUA Life minuman pertama bersertifikasi Carbon Neutral di Indonesia
Iyes, AQUA Life merupakan salah
satu produk dari Danone Indonesia yang udah meminimalisir emisi karbn di setiap
tahap siklus hidup botol kemasannya. Mulai dari bahan baku produksi yang
menggunakan 100% plastic daur ulang, penggunaan energi terbarukan pada proses
produksinya hingga upaya offsetting untuk mengimbangi emisi yang tersisa. AQUA
Life juga udah menjadi minuman pertama bersertifikasi Carbon Neutral di
Indonesia. Keren kan?!
Tips-tips sederhana yang tadi udah
aku share di atas itu emang Cuma Langkah kecil aja, tapi percaya deh kalau kita
semua kompak melakukannya dalam keseharian, insya Allah akan berdampak besar
bagi mitigasi perubahan iklim. Yuk mulai dari diri sendiri aja dulu!
0 comments:
Posting Komentar