Belakangan ini sosial media pribadi ku memang banyak membicarakan soal isu lingkungan. Iyes, sejak bergabung dengan Komunitas kesayangan, Eco Blogger Squad, rasanya aku makin semangat buat mengajak orang-orang di sekitarku untuk lebih peduli sama lingkungan. Bukan apa-apa, perubahan iklim itu memang benar-benar nyata dan dapat kita rasakan langsung, jadi bukan lagi satu hal yang tak kasat mata kok.

Alih-alih terus mengeluh dengan cuaca yang makin tidak menentu atau hari-hari yang semakin panas, tentu akan lebih baik jika kita sama-sama mengambil tindakan nyata untuk memerangi dampak perubahan iklim. Iya ngga sih?! Gini loh, nggak perlu jauh-jauh membicarakan soal es di kutub yang tiap tahunnya terus mencair deh, yang deket-deket aja dulu, contohnya kaya hawa di puncak, Bogor aja deh. Dulu tuh kalau ke puncak hawa nya dingin puol tapi sekarang terhitung biasa aja kan, cuma sedikit lebih adem dibanding Jakarta.

Artinya apa? Artinya, seperti yang tadi aku katakan di awal, perubahan iklim ini nyata dan terasa. Selain hawa panas yang semakin menjadi-jadi, tentu akan ada banyak dampak lain yang nantinya cepat atau lambat akan kita rasakan. Lalu, adakah cara untuk menghentikan dampak perubahan iklim agar tidak semakin besar? Jawabannya ada dong, bahkan bisa kita lakukan dalam keseharian saja. Mau tau apa aja yang bisa kita lakukan untuk ini? Baca Sampai selesai ya.

Seperti biasa, Komunitas kesayanganku, Eco Blogger Squad, mengadakan acara webinar yang kembali membuka wawasanku tentang isu lingkungan. Kali ini webinar tersebut mengangkat tema Peran komunitas untuk menjaga hutan dan mitigasi perubahan iklim. Tak tanggung-tanggung dalam acara kali ini, kak Christian Natalie, selaku manager program Hutan itu Indonesia, dan Kak Azizah Nurul Amanah, perwakilan dari Selaras, didaulat menjadi narasumber nya. 

Jujur, saat mengetahui kalau salah satu narasumber dalam acara kali ini adalah manager program di Hutan Itu Indonesia, aku sempat kurang excited karena menganggap materi nya akan tidak relevan dengan kita yang tinggal di perkotaan. Namun ternyata aku salah dong, ternyata Kak Tian, begitu sapaan akrab nya, justru memaparkan betapa pentingnya peran masyarakat perkotaan dalam menjaga hutan. 

Sudah bukan rahasia lagi kalau hutan memegang peran penting dalam usaha kita menjaga bumi ini dari dampak buruk perubahan iklim. Hutan mampu memproduksi oksigen dalam jumlah besar serta mempertahankan kelestarian berbagai makhluk hidup di dalamnya.  

Kabar baiknya, Indonesia memiliki luas hutan yang tidak main-main besarnya. Luas hutan Indonesia adalah yang ketiga di dunia loh. Artinya, Indonesia sendiri memiliki tanggung jawab besar untuk bisa menjaga hutan agar dapat mengurangi dampak buruk perubahan iklim tadi. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir ini hutan Indonesia terus mengalami penurunan. Di sinilah peran komunitas untuk menjaga hutan dan mitigasi perubahan iklim. 

5 Aksi nyata untuk menjaga hutan Indonesia yang bisa kita lakukan dari daerah perkotaan

Dalam pemaparan materi nya, kak Tian sempat membagikan 5 aksi nyata yang bisa kita lakukan bahkan dari daerah perkotaan, diantaranya adalah cerita tentang hutan, wisata ke hutan, konsumsi hasil hutan bukan kayu, merayakan hari hutan Indonesia dan donasi adopsi hutan. 

Menariknya, selain berwisata ke hutan, langkah-langkah tersebut bisa dilakukan oleh masyarakat perkotaan tanpa harus ada di hutan atau datang langsung ke hutan. Menjaga hutan kan tak selalu harus menanam pohon di hutan secara langsung. Hutan itu Indonesia mengajak masyarakat perkotaan kaya kita-kita ini untuk menjaga hutan Indonesia dari hal-hal terdekat yang bisa kita lakukan. Yuk sama-sama bergerak nyata untuk menjaga hutan Indonesia.