Belakangan ini ada konten di media sosial yang cukup membuatku geleng-geleng kepala. Dalam konten itu diceritakan bagaimana seorang pelaku olshop mengeluhkan banyaknya paket COD yang diretur oleh konsumennya.Wajar sih kalau sampai mengeluh, apalagi kalau jumlah returannya banyak.

Pengemasan dan pengiriman paket tersebut jelas memakan biaya, sementara keuntungan yang diharapkan dari penjualan tidak bisa didapatkan karena paket itu dikembalikan oleh customer nya. Konten itu sampai ditonton jutaan orang loh.

Belum puas sampai di situ, ada juga konten dari para kurir yang sampai harus adu mulut dengan penerima paketnya. Penerima paket tidak mau membayar meski sudah membuka kemasan barang tersebut. Sang penerima beralasan kalau barang yang ia beli tidak sesuai dengan yang diinginkan. Miris sih, sampai tahun 2023 ini masih ada aja pelanggan yang belum paham arti dan makna dari sistem pembayaran COD. Kalau sudah begitu, pelaku olshop lah yang paling dirugikan,hiks.

Oleh karena itu aku sengaja menulis soal pengiriman dan pembayaran sistem COD di tulisan kali ini. Tujuannya simpel, agar lebih banyak lagi masyarakat yang paham soal sistem pembayaran yang satu ini. Untuk kamu yang sedang membaca artikel ini, please tolong bantu share dan jelaskan ke mereka yang belum paham ya. 

Sistem pembayaran COD ini sebenarnya hadir untuk mempermudah masyarakat yang kesulitan mengakses layanan perbankan atau uang digital. Nah masalahnya masyarakat seringkali salah kaprah dan salah mengartikan sistem pembayaran ini. Sebagian masyarakat menganggap kalau dengan sistem COD mereka bisa membatalkan pesanan begitu saja jika barang yang dibeli tidak sesuai atau tidak cukup ukurannya.

Faktanya, COD atau cash on delivery hanya berupa sistem pembayaran di lokasi saja. Artinya, produk tersebut sudah seharusnya tetap diterima oleh pelanggannya. Kalau memang mau retur atau dikembalikan, sebaiknya kemasan paket tersebut tidak dibuka apalagi sampai dijajal dulu. 

Agar lebih aman, alih-alih menon-aktifkan sistem COD, saranku sih pelaku olshop harus pintar dalam memilih ekspedisi pengiriman yang mengakomodir sistem tersebut. Salah satu nya bisa dengan menggunakan KiriminAja. Penasaran dengan KiriminAja? Baca sampai selesai ya untuk review KiriminAja nya.

For your information, KiriminAja merupakan aplikasi kirim paket COD No 1 Indonesia. Dikatakan demikian jelas bukan tanpa alasan dong, sistem yang ada di KiriminAja memang sudah memperlihatkan kalau aplikasi kirim paket yang satu ini memang benar-benar COD advance.    Tak tanggung-tanggung ada beberapa keunggulan dari KiriminAja yang bisa jadi solusi pengiriman efektif dan efisien untuk bisnis para pelaku Olshop diantaranya sebagai berikut,

Service Kurir, di aplikasi KiriminAja para pelaku olshop bisa memilih banyak kurir dalam satu platform, mulai dari Lion Parcel, J&T, Gosend JNE, GrabExpress, dan masih banyak lagi.

Jangkauan terluas, KiriminAja memiliki jumlah kurir 15+ seluruh area origin dan destinasi terbuka luas untuk pengiriman.

Pembayaran, semua pembayaran di aplikasi KiriminAja sudah menggunakan pembayarn digital yang pastinya mempermudah kita semua.

Pickup/DropOff, aplikasi KiriminAja menyediakan layanan pickup/dropoff tanpa minimal paket di pickup di tempat / di drop agen.

Layanan Kurir, aplikasi KiriminAja memberi banyak pilihan layanan kurir, mulai dari pengiriman instan, same day, next day, reguler, ekonomis, sampai kargo. 

Sistem Otomatis, KiriminAja sudah memiliki sistem otomatis untuk semua nya, mulai dari cetak resi/AWB, tracking dan report yang lengkap.

Support 24/7, Jika ada kendalasaat menggunakan aplikasi KiriminAja, kita bisa dengan mudah mendapat layanan setiap waktu, kapanpun dibutuhkan. 

Satu hal yang paling aku suka dari aplikasi KiriminAja adalah sistem tracking nya yang benar-benar liveatau langsung. Kita bisa melihat secara realtime status pengiriman paket yang kita kirimkan. Asyiknya lagi sistem pencairan dari pembayaran COD di KiriminAja ini benar-benar cepat, pelaku olshop bisa langsung melakukan penarikan dalam kurun waktu 24 jam saja.