Hidup berdampingan dengan orang tua itu memang tak selamanya mulus, ada saja hal-hal yang sedikit bertentangan satu sama lain, terutama soal pola asuh pada anak. Orang tua merasa lebih berpengalaman dan menganggap kita sebagai anak kemarin sore yang tak tau apa-apa. Alhasil ya bisa ditebak mereka cenderung mendikte berbagai hal pada kita.
Sedikit cerita, ketika anak keduaku masih terbilang bayi, tepatnya di usia sekitar 2 bulan, ia sempat menangis terus-terusan tanpa sebab yang jelas. Orang tuaku pun langsung menganggapnya ‘ketempelan’ dan menyalahkanku atas kejadian ini. Tanpa menanyakan pendapatku lagi, mereka langsung membawa si kecil ke ‘orang pintar’ yang dipercaya dapat menangani masalah ini.
Lalu apakah kemudian anak keduaku itu bisa tenang? Nyatanya tidak, ia tetap menangis terus-menerus tanpa sebab yang jelas. Jujur, saat itu aku pun tidak bisa berbuat banyak selain mencoba untuk menenangkannya sembari menjaga emosi dan kesehatan diri agar tidak ikut ambruk. Kejadian itu menjadi salah satu penyesalan terbesarku, dan hingga sekarang sudah ada adiknya lagi, aku pun terus belajar agar tidak sampai mengalami kejadian serupa kembali.
Alhamdulillah beberapa waktu lalu aku mendapat pencerahan terkait hal ini di acara Blogger & Influencer Gathering bersama Interlac. Di acara tersebut, Mom Reisa Broto Asmoro sempat membagikan pengalamannya saat menangani si kecil yang menangis berkepanjangan seperti yang sempat kualami tadi. Ternyata bayi yang terlihat rewel, menangis berkepanjangan dan sulit dikendalikan tanpa sebab yang jelas biasa disebut kolik infantil atau kolik pada bayi.
Apa itu Kolik dan Apa aja sih yang jadi penyebabnya?
Kolik ini merupakan gangguan interaksi otak dengan saluran cerna (gut-brain axis) dan dapat menyebabkan bayi jadi menangis terus-terusan tanpa sebab yang jelas. Selain dapat mempengaruhi kesehatan si kecil, tangisan bayi yang tak kunjung berhenti ini juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan psikologi ibu dan bayi. Apalagi kolik ini memang lebih sering terjadi pada sore dan malam hari jadi amat mengganggu.
Penyebab terjadinya kolik ini sebenarnya multifaktor, bisa karena perkembangan saluran cerna bayi yang memang belum sempurna, alergi susu sapi, dan intoleransi laktosa, tapi penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna. Bayi dengan kolik ini memiliki jumlah probiotik Lactobacillus atau bakteri baik yang lebih rendah dan bakteri jahat yang lebih tinggi dibandingkan bayi sehat.
Akibatnya, perut pada bayi kolik akan terasa kembung karena adanya gas dan atau sembelit. Keadaan inilah yang akhirnya menyebabkan bayi jadi terlihat rewel dan menangis berkepanjangan tanpa sebab yang jelas. Biasanya wajah pada bayi yang menderita kolik terlihat memerah dan kedua kakinya diangkat ke perut karena kesakitan. Yup, karena bayi belum bisa bilang sakit, akhirnya ya cuma bisa menangis aja.
Tanpa sadar, kolik ini lebih sering terjadi dari yang kita sangka, berdasarkan data yang ada, 1 dari 4 bayi baru lahir terkena kolik. Sayangnya kebanyakan dari bayi yang terkena kolik itu tidak terdiagnosa dan tidak diterapi dengan baik. Padahal kolik pada bayi ternyata memiliki dampak jangka panjang misalnya berisiko lebih tinggi terkena ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopik, alergi, rhinitis, maupun asma.
Dalam dunia kesehatan ini biasa disebut sebagai gut-brain axis, atau gampangnya ada hubungan dua arah antara saluran pencernaan (gut) dengan otak manusia (brain). Jika saluran cerna dalam kondisi yang kurang baik maka akan mempengaruhi perkembangan otak juga. Oleh karena itu Kolik pada bayi harus sesegera mungkin diatasi agar tidak sampai berdampak panjang bagi tumbuh kembangnya kelak.
Nah kabar baiknya, karena penyebab kolik sudah diketahui, maka penanganan dan pencegahannya pun sudah bisa dilakukan. Iyes, untuk menangani kolik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna tadi, maka kita bisa mengandalkan Interlac Probiotics.
Interlac Probiotics untuk menangani Kolik pada bayi
Interlac Probiotics ini bisa dibilang satu-satunya solusi yang teruji klinis dan direkomendasikan sebagai terapi dan pencegahan kolik dengan efikasi dan keamanan yang terbukti. For your information, dalam Interlac Probiotics Drops mengandung 100 juta Lactobacillus reuteri DSM 17938 yang merupakan bakteri baik bagi saluran cerna. Jadi, pemberian Interlac Probiotics secara rutin akan meningkatkan jumlah bakteri baik dan mengurangi bakteri jahat/patogen di saluran cerna.
Efektifitas Interlac Probiotics untuk menangani kolik pada bayi dibuktikan dengan hasil studinya, Interlac dapat menurunkan waktu menangis pada bayi hingga 74% setelah 1 minggu pemakaian bahkan hasilnya sudah nampak sejak 1 hari pemakaian dan tingkat keberhasilan penurunan durasi menangis bayi yang diterapi dengan Interlac itu 95%.
Cara penggunaan Interlac Probiotics pun cukup mudah kok, untuk bayi sudah ada yang dikemas dalam bentuk drops. Dalam satu hari disarankan memberi Interlac Probiotics sebanyak 5 tetes. Tenang, rasa dari Interlac Drops ini netral atau plain dan dapat digunakan mulai dari bayi baru lahir.
Satu hal lain yang harus diperhatikan adalah soal penyimpanan produk Interlac ini. Karena mengandung bakteri baik, disarankan untuk menyimpan Interlac Drops di kulkas, terutama setelah kemasannya dibuka. Tak hanya itu saja, Interlac Drops ini sebaiknya dikonsumsi sebelum 3 bulan setelah kemasannya dibuka ya.
Terakhir, aku cuma mau mengingatkan kembali betapa pentingnya 1000 hari pertama kehidupan bagi si kecil. Selain asupan nutrisi yang harus kita jaga, keseimbangan bakteri dalam saluran cerna si kecil pun tak kalah penting untuk dijaga. Jadi, untuk membentuk generasi emas Indonesia, yuk sama-sama rutin beri bayi kita Interlac Probiotics agar kesehatan saluran cerna nya terjaga dengan baik.
Interlacs Probiotics bisa dibeli secara offline di babyshop, modern supermarket seperti Guardian, Watsons, boots, dan apotek terpercaya lainnya. Interlac Probiotics juga bisa didapatkan secara online di Interbat Official Store di marketplace kesayangan kita.
walaupun baru tahu mengenai interlac drops ini pd anak ketigaku mba krn mengikuti anjuran dsa anakku tp hasilnya kolik pda anakku teratasi dengan baik
BalasHapusSama banget sih kak, aku pun baru tau soal Interlac ini di anak ketiga, tapi ngga apa apa
HapusWaduh,bahaya ya kolik kalau keseringan dan dibiarkan
BalasHapusBahaya sih kak, karena bisa berdampak ke tumbuh kembang nya juga
HapusUntungnya kita sebagai orang tua zaman sekarang mudah dapatkan informasi, kayak gathering ini kan, jadi tahu deh bayi nangis bukan karena ketempelan, tapi pencernaannya kolik.
BalasHapusBetuuuul, Alhamdulillah sekarang mah udah serba gampang ya kak
HapusAku bersyukur banget bisa dapat edukasi dari berbagai platform seperti sekarang ini, jadi lebih paham cara penanganan yang tepat untuk kolik
BalasHapusSama kak, aku pun bersyukur banget sama semua kemudahan mengakses informasi ini
HapusAku kenal Interlac sejak anak pertama nih Mba, alhamdulillah cocok dan lanjut deh untuk adiknya juga
BalasHapusAlhamdulillah banget kalo gitu kak, aku malah baru kenal Interlac pas di anak ketiga, huhuhu
HapusJadi banyak tahu tentang kolik ya mba dan emang interlac good banget ya. ✨️
BalasHapusIyes bener banget kak, emang the best sih Interlac tuh yaa
HapusJadi banyak tahu tentang kolik ya mba dan emang interlac good banget ya. ✨️
BalasHapusHooh kak, Alhamdulillah jadi lebih paham soal kolik
HapusKolik yang dialami bayi pasti akan membuat dia ga nyaman makanya menjadi rewel. Anakku juga mengalaminya. Untungnya ada Interlac ya sekarang
BalasHapusIya kak karena ngga nyaman itu makanya jadi rewel ya
HapusSering banget orangtua dulu kalau anak nangis-nangis disangka ketempelan, alhamdulilah ya sekarang berkat Interlac pencernaan anak aman
BalasHapusMasih percaya mitos sih ya orang tua jaman dulu tuh, huhuhu
Hapus