10/09/24

Budaya Patriarki dalam Suku Batak, Merugikan atau Menguntungkan?

 


Harta, tahta, wanita, tiga hal ini rasanya agak sulit untuk dipisahkan satu sama lain ya. Ada hubungan erat di antara ketiga nya, terutama di masyarakat Indonesia yang masih memegang penuh adat istiadat. Rasanya kalau seorang laki-laki bisa mendapatkan ketiga hal itu maka bisa dipastikan kehidupannya berjalan lancar. Di beberapa suku yang ada di Indonesia pun seolah mendukung hal ini, salah satunya adat patriakisme pada suku Batak. 


Aku memang bukan berasal dari suku batak, tapi Alhamdulillah beberapa waktu lalu aku sempat berkunjung ke Wedding Batak Exhibition 2024 dan jadi lebih memahami soal ini. Aku mendapat undangan untuk hadir di acara ini dari IWITA. Dalam acara pameran pernikahan batak pertama di Indonesia itu, aku pun sempat mengikuti Talkshow kak Ina Rachman yang mengupas tuntas hal tersebut. 



Bertajuk “Harta, Tahta, Wanita, Patriarki dalam budaya batak, peran hukum dalam mengadaptasi budaya batak, acara talkshow ini benar-benar menarik perhatianku. Jujur, sebagai wanita yang sayangnya seolah menjadi obyek dalam budaya patriarki ini aku agak kesel. Emansipasi dalam diri ini terasa meronta dan sedikit bersyukur karena aku tidak ada dalam suku batak, hehehe. Tapi kira-kira benarkah demikian? Benarkah patriarki dalam suku Batak itu segitu merugikannya untuk wanita? Baca tulisan ini sampai selesai yaa.


Kalau ditanya apakah budaya patriarki dalam suku batak itu merugikan atau tidak bagi wanita, maka jawabannya jelas akan berbeda-beda bagi setiap orangnya. Kita yang diluar suku batak mungkin merasa ini adalah suatu hal yang agak berbeda, tapi nyatanya bagi suku batak itu sendiri, hal ini tidak terlalu menjadi masalah besar. 



Laki-laki dalam suku batak memang dianggap lebih penting dibanding wanita, karena menjadi ‘pembawa’ marga. Jika dalam satu keluarga tidak dikaruniai seorang anak laki-laki maka marga tersebut akan putus sampai di situ saja. Tak hanya itu, laki-laki juga didaulat sebagai penerima hak waris sepenuhnya di suku batak, sementara tidak demikian dengan perempuannya. 


Rugi dong kalau jadi wanita di suku Batak? Ngga juga, karena nyatanya meski terlihat agak ‘keras’ laki-laki di suku Batak begitu menghargai para wanita. Bahkan, Kak Martha Simanjuntak yang mendampingi talkshow Kak Ina rachman mengaku tidak merasa dirugikan sama sekali oleh budaya patriarki ini. Contoh nya saja soal warisan, meski wanita suku Batak tidak mendapat warisan dari orang tuanya, tapi mereka pun tetap menikmati warisan yang diterima suaminya. 


Dari segi pandang hukum positif, Kak Ina Rachman sempat mengemukakan, adat isitiadat yang berkaitan dengan hukum waris ini sebenarnya tidak mengikat. Masyarakat Indonesia, baik dari suku Batak maupun dari suku lainnya, bisa  memilih apakah mau tetap mengikuti hukum adat yang berlaku atau tidak. Sejatinya, semua masyarakat Indonesia tetap dilindungi secara hukum kok. 



Gampangnya, jika kebetulan kamu adalah wanita dalam suku Batak dan merasa adat perkara harta warisan ini merugikan, maka kamu berhak untuk menggunakan hukum positif yang berlaku secara nasional. Tentunya hal itu harus berdasarkan kesepakatan bersama dengan anggota keluarga lainnya yaa. Tenang, menurut Kak Martha yang asli suku Batak, makin ke sini keluarga-keluarga di suku Batak pun sudah mulai terbuka akan hal ini kok. 


Mempelajari suatu hal baru tentang suku batak seperti ini benar-benar membuatku semangat. Tak hanya Talkshow berbobot itu saja, di Wedding Batak Exhibition 2024 ini kita juga bisa melihat dan mempelajari berbagai hal tentang suku batak, terutama soal pernikahan adat batak. Yup, ternyata suku Batak pun merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih memegang adat istiadat dalam acara pernikahnnya. 


Di Wedding Batak Exhibition 2024 ini kita bisa melihat langsung berbagai pakaian dalam pernikahan adat 5 sub-suku utama di Batak, Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak,Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Sayangnya acara keren ini cuma berlangsung 2 hari saja, 7-8 September 2024 di SMESCO Convention Hall, Jakarta. Semoga kedepannya, acara sekeren ini bisa berlangsung lebih lama dan hadir juga di kota-kota lainnya yaa.  Enjoy Jakarta dan Wonderful Indonesia!

0 comments:

Posting Komentar