Saat sakit, kesembuhan adalah hal yang paling kita inginkan, begitupun ketika terdiagnosa penyakit mental. Perlu adanya perawatan yang tepat agar fungsi di masyarakat dapat berjalan dengan baik. Ketika seseorang mempunyai gangguan mental, bukan berarti ia merupakan ODGJ. Ada banyak pengidap penyakit mental yang tetap bisa beraktivitas dengan normal, bahkan ketika ia sedang menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat sekalipun.
For your information, OCD merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan mental yang bisa dialami oleh seseorang. Beberapa faktor seseorang bisa terkena OCD adalah karena genetika, kepribadian, perubahan otak, dan juga peristiwa kehidupan yang dialami.
Ketika seseorang menunjukan tanda-tanda OCD, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan datang ke profesional. Ketika OCD sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, maka hal yang paling penting dilakukan adalah mencari pertolongan segera untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa diberikan dan didapatkan bagi penderita OCD,
Psikoterapi
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memberikan pengobatan pada orang yang mempunyai OCD yaitu dengan psikoterapi. Jenis langkah pengobatan ini bisa digunakan untuk memberikan terapi yang dibutuhkan oleh penderita OCD, baik yang obsesif maupun yang komplusif, agar dapat mengurangi gejala-gejala seperti melakukan sesuatu secara berulang dan gejala lain yang ditunjukannya.
Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat orang dengan gangguan OCD menahan dorongan melakukan suatu hal secara berulang. Dengan kata lain, CBT bisa digunakan untuk menghadapi ketakutan yang dimiliki oleh penderita OCD sehingga ia bisa mengelola kompulsif dan obsesif yang dimiliki. Terapi ini dapat membantu nya mendapatkan cara untuk mengelola OCD yang dimiliki agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari nya.
Pengobatan
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengobatan. Bagi yang mempunyai gangguan mental, biasanya juga akan mendapatkan obat yang harus dikonsumsi secara rutin agar bisa mengontrol obsesi dan kompulsif yang dimiliki. Obat yang biasanya diresepkan adalah antidepressant yang merupakan jenis yang paling umum untuk diberikan. Beberapa contoh obat yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala obsesif dan kompulsif penderita OCD yaitu,
- Obat pertama yang bisa digunakan adalah clomipramine atau anafranil. jenis obat tersebut bisa diberikan untuk dewasa, dan juga anak-anak yang berusia di atas 10 tahun. Pemberian obat tersebut tentunya perlu dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan saran psikiater.
- Jenis obat selanjutnya yang bisa diberikan adalah Prozac fluoxetine yang bisa digunakan untuk pengidap OCD mulai dari usai 7 tahun sampai dewasa.
- Jenis obat lainnya ada fluvocamine yang biasa diresepkan untuk mengatasi gangguan obsesif dan kompulsif bagi anak-anak mulai usia 8 tahun ke atas sampai orang dewasa.
- Obat pearoxetine yaitu paxil dan pexeva juga merupakan obat yang bisa dikonsumsi oleh penderita OCD tapi hanya untuk orang dewasa saja.
- jenis obat terakhir yang bisa digunakan adalah zoloft setraline yang bia diberikan untuk anak-anak lebih dari 6 tahun sampai dewasa.
Kombinasi perawatan lain
- Kombinasi perawatan lain yang bisa digunakan untuk penderita OCD adalah program rawat jalan yang dikombinasikan dengan residensial intensif. Pengobatan dapat menggunakan pronsip ERP yang perlu digunakan untuk melakukan pengobatan bagi taraf OCD yang parah. Kombinasi pengobatan tersebut bisa diberikan dalam waktu hingga beberapa minggu.
- Jenis pengobatan lainnya yang bisa digunakan adalah stimulasi obat dalam atau DBS. Pengobatan ini dapat diberikan untuk penderita OCD mulai dari 18 tahun ke atas. DBS menggunakan penanaman elektroda yang ada di area otak, sehingga mampu membantu untuk mengatur impuls abnoremal yang ditunjukkan.
- TMS atau stimulasi magnetif transkranial merupakan pengobatan yang diberikan untuk usia 22 tahun hingga 68 tahun.
0 comments:
Posting Komentar